SOLOPOS.COM - Kondisi toilet khusus pekerja proyek pembangunan Pasar Legi di Kelurahan Setabelan, Banjarsari, Solo, Minggu (25/7/2021). (Solopos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO — Septic tank pekerja proyek pembangunan Pasar Legi Solo penuh sejak awal pekan lalu dan membeludak ke jalan kampung RT 001/RW 004 Kelurahan Setabelan, Banjarsari, Solo.

Baunya dikeluhkan oleh warga karena sangat mengganggu. Selain itu, saluran limbah belasan rumah tangga di wilayah itu juga rusak. Warga mendesak pemerintah membangunkan ulang penampung limbah untuk mereka.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Berdasarkan penelusuran Solopos.com di jalan kampung mulai dari Jl Kusumoyudan menuju Jl Lumban Tobing, Minggu (25/7/2021), ada sekitar 14 keluarga yang bermukim di kampung tersebut.

Sepanjang jalan kampung ada sejumlah lapak pedagang kelapa. Di seberang rumah warga, berdiri seng pembatas proyek Pasar Legi Solo setinggi kira-kira tiga meter.

Baca Juga: Aturan Baru Penyekatan Jalan Solo: Siang Dibuka, Malam Ditutup

Aroma kotoran manusia menusuk hidung di area tersebut. Saluran air tak berfungsi dan dari celah-celah beton terlihat kondisi gorong-gorong penuh air limbah.

Salah satu warga setempat, Novianto, 48, menjelaskan septic tank toilet untuk pekerja pembangunan Pasar Legi rusak sejak awal pekan lalu. Akibatnya kotoran dan limbah dari toilet di balik pagar seng proyek itu meluber ke jalan kampung.

Diuruk Pasir

Warga menguruk jalan tersebut menggunakan pasir untuk menutupi kotoran dan limbah dari toilet yang digunakan pekerja proyek Pasar Legi Solo yang bekerja 24 jam setiap harinya.

“Septic tank toilet pekerja penuh sejak satu bulan setelah proyek berjalan. Ini meluber ke kampung. Lurah pasar sudah datang saat air limbah grojok ke jalan kampung,” jelasnya.

Baca Juga: Asrama Mahasiswa UNS Solo Siap Jadi Tempat Isolasi Mandiri OTG Covid-19

Ia menjelaskan limbah tersebut masuk ke gorong-gorong yang mengarah ke bangunan penampung limbah warga kampung setempat. Penampung limbah itu rusak atau tidak berfungsi sejak perobohan bangunan Pasar Legi sehingga kotoran masuk ke jalan kampung.

Menurutnya, warga memiliki bangunan penampung limbah rumah tangga, ruang untuk lapak bagi 15 orang bakul kelapa, dan poskamling. Namun pelaksana proyek Pasar Legi Solo menutup ruang/lahan tersebut menggunakan seng.

Warga lain, Herry Setyawan, 40, mengatakan warga memiliki septic tank tapi limbah rumah tangga lain masuk ke saluran air yang mengarah ke penampung limbah yang rusak tersebut. Warga juga berhadapan dengan banjir dengan lumpur saat hujan.

Sering Banjir

“Saat musim penghujan semakin banyak air mengalir ke situ [saluran air] sehingga semakin buntu dan sering banjir,” jelasnya.

Baca Juga: Viral, Pedagang Wedang Ronde di Solo Ini Mirip Jackie Chan

Menurutnya, warga pernah menyampaikan masalah rusaknya bangunan penampung dan limbah toilet pekerja proyek kepala Kepala Pasar Legi dan Lurah Setabelan. Tetapi warga hanya mendapat jawaban bahwa perbaikan menunggu anggaran pemerintah.

Ia berharap penampung limbah segera dibenahi secepatnya supaya lingkungan sehat. Warga juga berharap dilibatkan menjadi saksi pengukuran batas kampung dengan pasar. Warga juga diberikan akses masuk pasar di jalan kampung.

Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah (PPPW) II Anggoro Putro menjelaskan pelaksana proyek telah mengundang rapat warga setempat. Ia segera merespons aduan warga tersebut. “Saya segera sampaikan ke teman-teman proyek,” jelasnya.

Terpisah, Plt Camat Banjarsari, Beni Supartono, saat dimintai konfirmasi menjelaskan segera menindaklanjuti laporan mengenai masalah penampung limbah rumah tangga dan masalah saptic tank toilet khusus pekerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya