SOLOPOS.COM - Kondisi Pasar Cuplik di Sukoharjo. (Solopos/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, SUKOHARJO – Kondisi Pasar Cuplik, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, cukup memprihatinkan. Selain kondisi bangunan rusak, sekitar 50 persen kios dan los di pasar tradisional tersebut dibiarkan mangkrak.

Para pedagang terpaksa meninggalkan Pasar Cuplik karena sepi pembeli. Salah satu pedagang di Pasar Cuplik, Sutimin, 50, mengatakan kondisi bangunan pasar sangat memprihatinkan karena banyak yang rusak. Kerusakan cukup parah terutama kios dan los sisi timur pasar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kondisi tersebut mengakibatkan banyak pedagang yang membiarkan kios dan los tak ditempati alias mangkrak.

4.123 Peserta SKD CPNS 2019 Sragen Tak Lolos Passing Grade

"Kios yang digunakan hanya tinggal di bagian depan. Yang lainnya tutup dan bangunannya rusak," kata dia ketika berbincang dengan Solopos.com, Kamis (13/2).

Wacana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo merevitalisasi Pasar Cuplik disambut gembira para pedagang. Meskipun rencana revitalisasi tersebut sempat gagal dikerjakan pada tahun lalu, pedagang berharap bisa direalisasikan secepatnya.

"Kami harap bisa dikerjakan tahun ini, karena kondisi bangunan banyak yang rusak dan rawan ambruk," katanya.

Hal senada disampaikan pedagang lain, Fajar Rahman, yang menyebut kondisi pasar saat ini kurang layak untuk aktivitas jual beli. Selain banyak bangunan rusak, kondisi pasar kumuh sehingga butuh renovasi.

Tangani Pasien Corona 18 Hari Tanpa Henti, Dokter di China Meninggal

"Kumuh pasarnya, jadi kami harap segera bisa direnovasi," katanya.

Lurah Pasar Cuplik, Sriyono, membenarkan kondisi bangunan pasar banyak mengalami kerusakan. Berdasarkan data, dia menyebut dari total kios yang ada sebanyak 61 unit hanya 46 kios yang digunakan.

Kondisi Pasar Cuplik di Sukoharjo. (Solopos/Indah Septiyaning Wardani)

Begitu pula dengan 215 los di Pasar Cuplik yang sekitar 50-an aktif. Sejumlah pedagang membiarkan kios dan los tutup karena kondisi pasar sepi pembeli.

"Sepi pembeli ini karena bangunan pasar lama. Harusnya pasar sudah direnovasi seperti pasar lainnya sehingga menarik pembeli untuk datang," kata Sriyono.

Sriyono mengatakan, Pasar Cuplik yang memiliki lahan 4.000 meter persegi merupakan bangunan lama. Pasar tersebut dibangun pada 2001 dan belum direnovasi.

Pergantian Nama Muhammad Fatah ke Ayluna Putri, Kok Jadinya Lucinta Luna? Ini Alasannya

Akibatnya banyak bangunan rusak dan pasar tidak terawat. Revitalisasi pasar pun dinilai mendesak untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi setempat.

"Tahun ini kami harapkan bisa direvitalisasi. Jangan sampai pasar Cuplik kalah dengan pasar modern," katanya.

Setelah direvitalisasi, Sriyono ingin Pasar Cuplik beroperasi hingga malam hari. Pagi hari digunakan untuk perdagangan kebutuhan pokok dan lainnya, sedangkan malam hari khusus untuk wisata kuliner.

Menteri Jokowi Didominasi Zodiak Libra dan Leo, Apa Artinya?

Dengan demikian pasar diperkirakan ramai pembeli sama seperti kondisi pasar tradisional lain yang lebih dulu menerapkan konsep kuliner malam hari. Di antaranya Pasar Kepuh, Kecamatan Nguter; Pasar Carikan, Kecamatan Sukoharjo; Pasar Ir Soekarno, Kecamatan Sukoharjo dan lainnya.

"Saat ini rintisan pasar malam sudah mulai kita lakukan dengan menyewakan sebagian lahan untuk pasar malam permainan anak-anak, dan kulineran," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya