SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi Stetoskop JIBI/Kabar24

Foto Ilustrasi Stetoskop
JIBI/Kabar24

BANTUL-Sebagian Puskesmas Pembantu (Pustu) di Bantul bakal ditutup. Beberapa Pustu tak diminati masyarakat lantaran keterbatasan layanan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Dinas Kesehatan Bantul Maya Sintowati Selasa (16/4) menyatakan, dari total 67 Pustu yang tersebar di Bantul, sekitar 10% di antaranya direncanakan ditutup.

Penyebabnya banyak hal, mulai dari sepinya pasien hingga tak efektifnya layanan. Ia membandingkan, jumlah pasien puskesmas induk mencapai hingga ratusan pasien dalam sehari.

Sementara di Pustu hanya 10 orang. Padahal tenaga medis di puskesmas induk juga terbatas. Di Bantul ada 27 puskesmas induk yang membawahi dua hingga tiga Pustu dengan jumlah tenaga medis rata-rata sebanyak tiga orang yang harus ditugaskan di tiap Pustu.

“Selain itu, petugas kesehatan itukan harus ke puskesmas induk dulu apel tiap hari dan itu wajib untuk koordinasi dan pemberitahuan informasi, baru ke Pustu otomatis sampainya siang itu juga yang dikeluhkan,” ujarnya.

Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Isti Tarini menambahkan, tak hanya faktor jarak yang menjadi pertimbangan untuk menutup layanan Pustu namun juga medan jalan.

Pemerintah belum dapat memastikan kapan penutupan akan mulai dilakukan, sebab hingga saat ini masih terus dikaji. Adapun gedung bekas Pustu yang nantinya akan ditutup dapat digunakan untuk wadah kegiatan masyarakat desa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya