SOLOPOS.COM - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali, Darmanto (kiri). (Istimewa)

Solopos.com, BOYOLALI – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali memastikan proses pembelajaran di Boyolali masih menggunakan model pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dengan protokol kesehatan (prokes). Meski begitu diharapkan kondisi pandemi ke depan lebih terkendali dan PTM dapat dilakukan secara optimal.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Boyolali, Darmanto, mengatakan hingga saat ini belum ada perubahan kebijakan terkait pelaksanaan pembelajaran sekolah di Boyolali.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Sampai saat ini kami belum ada perubahan kebijakan. Namun seiring kondisi PPKM [penberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat]  yang semakin baik, tugas kami mengevaluasi apa yang sudah kami lakukan. Sebab sekarang masih PTM terbatas dengan prokes,” kata dia, Senin (9/5/2022).

Dia menjelaskan sesuai dengan kebijakan empat menteri, kewenangan penerapan kebijakan ada di pemerintah daerah. Dalam hal ini adalah bupati, wali kota atau gubernur.

“Maka tugas kami melakukan evaluasi, kemudian melaporkan kepada pimpinan dalam hal ini bupati dan wakil bupati, nanti petunjuknya seperti apa,” lanjut dia.

Baca juga: Tradisi Bakdan Sapi di Musuk Boyolali Meriah, Ini Sejarahnya

Dia memastikan sejauh ini sekolah-sekolah di Kabupaten Boyolali masih menerapkan prokes secara ketat. Sebab menurutnya saat ini pandemi Covid-19 belum berakhir dan posisi Soloraya masih PPKM level 2.

Secara pasti pihaknya tidak dapat menargetkan pelaksanaan PTM secara penuh. Menurutnya hal itu harus selalu melihat kondisi yang ada di lapangan. Dia berharap PPKM terus membaik dan PTM kembali bisa berjalan seperti semula. “Sebab tanpa PTM, mutu pendidikan tidak bisa beranjak,” kata dia.

Menurutnya prokes di sekolah akan terus dipantau. Sebab selain untuk mencegah persebaran Covid-19, prokes disebut bisa mencegah penyakit menular lainnya. Diketahui saat ini juga muncul kasus hepatitis akut di sejumlah negara.

Baca juga: Libatkan 200 Ekor Lembu, Bakdan Sapi di Boyolali Berjalan Meriah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya