SOLOPOS.COM - Seorang pedagang daging ayam, Puji Astuti, memotong daging ayam di Pasar Ir. Soekarno, Sabtu (16/5/2020). (Solopos/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Harga daging ayam di pasar tradisional di Kabupaten Sukoharjo menjelang Lebaran tembus Rp35.000 per kilogram (kg). Harga tersebut naik 25% daripada harga sekitar sepekan lalu yang hanya Rp28.000 per kg

Menurut sejumlah pedagang, kenaikan harga daging ayam disebabkan minimnya pasokan dari peternak ayam lokal. Pantauan Solopos.com di Pasar Ir.Soekarno, Sukoharjo, Sabtu (16/5/2020), sejumlah pedagang daging ayam menunggu pembeli di luar area pasar.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kenaikan harga daging ayam mengakibatkan sepinya pembeli. Jumlah pembeli daging ayam bisa dihitung dengan jari.

27 WNI Repatriasi dari Timor Leste sampai di Sragen, Bagaimana Hasil Rapid Test Mereka?

Kondisi berbeda terjadi pada komoditas pangan lain seperti bawang putih, bawang merah, dan cabai. Masyarakat berjubel membeli kebutuhan pokok itu sebagai bahan utama memasak menu makanan buka puasa dan sahur.

Seorang pedagang daging ayam di Pasar Ir. Soekarno, Puji Astuti, mengatakan kenaikan harga tersebut terjadi sejak beberapa hari lalu. Sebelumnya, harga komoditas pangan itu di pasaran dibanderol Rp28.000 per kg.

“Setiap hari, harga daging ayam naik. Kadang naik Rp2.000 per kg, kadang Rp3.000 per kg. Sekarang harga daging ayam menembus Rp35.000 per kg,” kata dia saat berbincang dengan Solopos.com, Sabtu.

Pernah Berkunjung ke Indogrosir, Ratusan PNS Sleman Akan Rapid Test

Tunjangan Hari Raya

Menurut Puji, kenaikan harga komoditas itu bukan dipengaruhi tingginya tingkat permintaan menjelang Lebaran.

Biasanya, permintaan kebutuhan pokok melonjak sering para pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai kantoran yang menerima tunjangan hari raya (THR). Namun, kondisi kali ini berbeda.

Istri Kedua Tanggapi Wacana Patung Didi Kempot di Stasiun Solo Balapan

Nyaris tak ada pembeli daging ayam gara-gara harganya membumbung tinggi. “Saya berjualan sejak pukul 06.00 WIB, namun baru tiga pembeli yang datang. Pada hari bisa, daging ayam yang saya jual habis pada pukul 09.00 WIB atau 10.00 WIB,” ujar dia.

Pernyataan senada diungkapkan pedagang daging ayam di Pasar Ir. Soekarno lainnya, Sumarsono. Wabah Covid-19 yang kian parah membuat restoran dan warung makan tutup lantaran sepinya pembeli.

Hukum Salat Memakai Masker, Bolehkah?

Otomatis permintaan ayam potong merosot tajam dibandingkan sebelum pandemi Covid-19. Kondisi ini berimbas pada harga ayam potong di tingkat peternak yang terjun bebas selama satu bulan terakhir.

Para peternak lokal terpaksa memanen ayam lebih awal untuk menekan biaya operasional dan daging ayam terserap pasaran. Ini berakibat pasokan pada saat ini cenderung menipis.

“Banyak peternak lokal yang mengecer penjualan ayam sehingga sekarang stok ayam peternak lokal menipis. Imbasnya, harga daging ayam melonjak tajam menjelang Lebaran,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya