SOLOPOS.COM - Prototipe skutik listrik Gesits. (Liputan6.com)

Sepeda motor nasional Gesits mendapat tanggapan beragam di Internet.

Solopos.com, SOLO – Gesits, sepeda motor nasional karya PT Garansindo dan ITS Surabaya resmi diluncurkan prototipenya. Skuter matik (skutik) yang dijadwalkan diproduksi massal 2017 mendatang itu rupanya mendapat tanggapan beragam dari para pengakses Internet (netizen).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Meski masih berstatus prototipe, Gesits berhasil mencuri perhatian netizen berkat spesifikasinya yang tidak biasa. Di saat kebanyakan skutik merek Jepang menggendong mesin bensin, Gesits itu menyuguhkan jantung pacu bertenaga listrik.

Ekspedisi Mudik 2024

Garansindo mengklaim mesin listrik Gesits mampu menghasilkan tenaga sebesar 5 kW dengan top speed 100 km/jam. Performa tersebut nyaris setara dengan yang dihasilkan mesin bensin 110 cc.

Sedangkan untuk kemampuan jelajah, Gesits mengandalkan baterai Lithium-ion berkapasitas 1.980 Wh. Jika terisi penuh, baterai itu dapat membawa motor melaju sejauh 100 km dan apabila dayanya habis cukup disetrum ulang selama 90 menit.

Meski membanggakan, sejumlah netizen mengaku tidak mau berekspektasi terlalu tinggi pada proyek sepeda motor nasional itu. Mereka khawatir nasib Gesits akan sama seperti mobil listrik Selo dan Tucuxi yang digagas oleh mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan.

Berikut ini sejumlah komentar netizen tentang skutik listrik Gesits yang berhasil dihimpun Solopos.com dari komunitas motor di Facebook dan Kaskus, Rabu (4/5/2016).

“Wah bisa gak laku nih BBM, para mafia migas suruh makan apa? Xixixi… Nanti yg jegal pasti macem-macem. Semoga karya anak Indonesia ini didukung bangsanya sendiri amiin,” komentar Purnomo Purbo.

“Yah cape2 otaknya mikir bikin ginian kasian hasil karyanya ujung2nya disikut sama oknum penguasa dengan alasan gak lulus uji emisi kayak mobil listrik tempo hari,” tulis Fahrul Ahmad.

“Mudah2an bisa direalisasi. Hati2 thd kepentingan bisnis terutama pd industri yg sdah ada. Infrastuktur pengisian listrik jg harus dipikirkan, kita lihat mampu gak Indonesia ini,” ungkap Adegant.

“Kelemahan kendaraan listrik itu gak efisien buat jarak jauh, harus ngecas tiap sekian km. Belum lagi biaya ngecasnya, polusinya juga beralih ke pembangkit listrik. Tapi ane yakin masalah itu bisa terpecahkan beberapa tahun lagi,” tulis Pus_abuabu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya