SOLOPOS.COM - Ilustrasi Gedung BRI. (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA–PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menyetorkan dana senilai Rp27,09 triliun kepada negara di sepanjang 2021 lalu.

Setoran tersebut terdiri atas pembayaran pajak senilai Rp20,17 triliun dan pembayaran dividen atas laba tahun buku 2020 senilai Rp6,92 triliun.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan hal ini merupakan komitmen nyata BRI dalam memberikan economic value kepada seluruh stakeholders.

“Di tengah kondisi pemulihan ekonomi, BRI berhasil memberi makna kepada seluruh stakeholders melalui penciptaan economic value dan social value untuk menjaga fundamental kinerja Perseroan agar dapat terus tumbuh secara sehat, kuat dan berkelanjutan. Keberhasilan BRI mencatatkan kinerja gemilang pada tahun lalu merupakan hasil dari strategi transformasi yang telah dimulai pada 2018 dengan tema BRIvolution 1.0 dan dipertajam menjadi BRIvolution 2.0 pada 2021, sehingga BRI mampu menghadapi tantangan dan peluang bisnis yang ada,” ujarnya.

Apabila ditarik lebih jauh, sejak 2019 hingga 2021, BRI telah menyetorkan pajak dan dividen kepada negara dengan jumlah total mencapai Rp82,04 triliun.

Baca Juga: Keren! BRI Dinobatkan Menjadi Bank Terbaik 2022

Sunarso menambahkan BRI telah menyiapkan empat strategi utama untuk meneruskan capaian positif hingga akhir 2022 dan untuk dapat terus.

Pertama, selective growth, di mana BRI berfokus pada sektor yang memiliki potensi tinggi, dengan eksposur minimum terhadap gejolak eksternal, yaitu sektor pertanian, industri bahan kimia, serta makanan dan minuman.

Selain itu BRI akan meneruskan strategi business follow stimulus dengan memfokuskan pertumbuhan berdasarkan stimulus pemerintah untuk membantu penguatan pertumbuhan ekonomi domestik.

Selanjutnya BRI akan fokus pada kualitas, selektif dalam menentukan kelayakan nasabah restrukturisasi dengan mempertimbangkan kondisi dan potensi bisnis nasabah, serta menerapkan soft landing strategy dengan membentuk cadangan yang cukup untuk mengantisipasi terjadinya pemburukan kualitas kredit nasabah restrukturisasi.

Untuk menjaga profitabilitas, BRI fokus pada pinjaman dengan high yield tinggi yaitu segmen mikro dan consumer loan serta meningkatkan efisiensi melalui peningkatan dana murah (CASA).

Baca Juga: IHSG Dibuka Menguat, Saham BMRI, UNTR, dan BBRI Jadi Incaran

Dalam menghadapi tren kenaikan suku bunga, BRI terus meningkatkan CASA secara gradual dari 63% pada kuartal I-2021, menjadi 66% pada kuartal I-2022, di antaranya melalui wholesale transaction, penetrasi digital saving BRI, dan hyperlocal ecosystem pada segmen mikro.

“Dengan penerapan Good Corporate Governance (GCG) yang baik, BRI Group akan terus bekerja di area UMKM utamanya mikro dan kemudian dengan cara-cara yang efisien, dan value yang diciptakan harus kembali ke mikro dan itu akan menjadi putaran bola salju yang makin besar sehingga juga akan semakin besar value creation-nya kepada seluruh stakeholders,” pungkas Sunarso.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya