SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Dok)

 

 

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Harianjogja.com, SEMARANG — Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengajak Wali Kota Semarang dan PSIS agar buka-bukaan terkait “sepak bola gajah” antara PSIS dan PSS Sleman. Pihak PSIS pun menyatakan bersedia melakukannya.

Selaku pengelola PSIS, CEO PT Mahesa Jenar, Yoyok Sukawi, mengatakan pihaknya sudah mendengar ajakan Ganjar yang sempat dilontarkan melalui twitter itu. Ia pun bersedia, namun dengan harapan pemerintah Provinsi Jawa Tengah ikut peduli dengan tim kebanggan kota Semarang itu.

Ekspedisi Mudik 2024

“Kami siap buka-bukaan kok, dengan satu syarat setelah buka-bukaan pemerintah provinsi peduli, jangan cuma mencibir tanpa solusi,” kata Yoyok, Rabu (26/11/2014).

Yoyok menambahkan, para pemain PSIS bersedia jika diajak buka-bukaan seperti harapan Ganjar untuk membongkar sesuatu dibalik “sepak bola gajah” tersebut. Menurutnya para pemain memang tidak pernah diinstruksikan untuk melakukan gol bunuh diri pada pertandingan melawan PSS.

“Anak-anak tidak akan takut, mereka itu tidak pernah kami arahkan untuk harus A, B, atau C,” tandasnya.

Menurutnya selama ini PSIS sudah menjadi tim yang lebih baik dengan pemain-pemain muda yang berbakat dan mulai diperhitungkan tim lain. Usaha itu dilakukan mandiri hingga akhirnya harus terjegal dengan peristiwa “sepakbola gajah”.

“Selama ini kami terseok-seok untuk mandiri,” pungkas Yoyok.

Ganjar meminta para pemain PSIS yang dihukum berat oleh Komisi Disiplin PSSI mau berterus terang kepadanya. Gubernur yang juga politisi dari PDIP itu yakin “sepakbola gajah” tidak terjadi tiba-tiba dan ada latar belakang yang sampai saat ini belum terkuak.

“Kalau orang mencurigai hukuman itu ada indikasi tidak pas, mari kita selidiki. Terus terang saya punya kontak dengan mereka-mereka (pihak PSIS) dan saya akan kejar agar mereka bisa cerita, meskipun sebenarnya itu cukup manajernya PSIS,” terang Ganjar kemarin.

“Ini masuk wilayah Jateng, masyarakat mengadu pada bapaknya, saya ingin tantang. Yang saya tantang itu simpel saja, berani buka-bukaan tidak? Kalau berani datanglah kepada Gubernur Jateng, saya urus sampai nasional. Saya butuh mereka jadi whistle blower,” ucapnya.Harianjogja.com, SEMARANG — Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengajak Wali Kota Semarang dan PSIS agar buka-bukaan terkait “sepak bola gajah” antara PSIS dan PSS Sleman. Pihak PSIS pun menyatakan bersedia melakukannya.

Selaku pengelola PSIS, CEO PT Mahesa Jenar, Yoyok Sukawi, mengatakan pihaknya sudah mendengar ajakan Ganjar yang sempat dilontarkan melalui twitter itu. Ia pun bersedia, namun dengan harapan pemerintah Provinsi Jawa Tengah ikut peduli dengan tim kebanggan kota Semarang itu.

“Kami siap buka-bukaan kok, dengan satu syarat setelah buka-bukaan pemerintah provinsi peduli, jangan cuma mencibir tanpa solusi,” kata Yoyok kepada detikcom, Rabu (26/11/2014).

Yoyok menambahkan, para pemain PSIS bersedia jika diajak buka-bukaan seperti harapan Ganjar untuk membongkar sesuatu dibalik “sepak bola gajah” tersebut. Menurutnya para pemain memang tidak pernah diinstruksikan untuk melakukan gol bunuh diri pada pertandingan melawan PSS.

“Anak-anak tidak akan takut, mereka itu tidak pernah kami arahkan untuk harus A, B, atau C,” tandasnya.

Menurutnya selama ini PSIS sudah menjadi tim yang lebih baik dengan pemain-pemain muda yang berbakat dan mulai diperhitungkan tim lain. Usaha itu dilakukan mandiri hingga akhirnya harus terjegal dengan peristiwa “sepakbola gajah”.

“Selama ini kami terseok-seok untuk mandiri,” pungkas Yoyok.

Ganjar meminta para pemain PSIS yang dihukum berat oleh Komisi Disiplin PSSI mau berterus terang kepadanya. Gubernur yang juga politisi dari PDIP itu yakin “sepakbola gajah” tidak terjadi tiba-tiba dan ada latar belakang yang sampai saat ini belum terkuak.

“Kalau orang mencurigai hukuman itu ada indikasi tidak pas, mari kita selidiki. Terus terang saya punya kontak dengan mereka-mereka (pihak PSIS) dan saya akan kejar agar mereka bisa cerita, meskipun sebenarnya itu cukup manajernya PSIS,” terang Ganjar kemarin.

“Ini masuk wilayah Jateng, masyarakat mengadu pada bapaknya, saya ingin tantang. Yang saya tantang itu simpel saja, berani buka-bukaan tidak? Kalau berani datanglah kepada Gubernur Jateng, saya urus sampai nasional. Saya butuh mereka jadi whistle blower,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya