SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Seorang anak perempuan berusia enam tahun yang sakit dan menurut pemeriksaan laboratorium positif terinfeksi virus influenza A (H1N1) meninggal dunia.

Menurut Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan Tjandra Yoga Aditama di Jakarta, Sabtu, pasien yang sejak beberapa tahun lalu mengalami gangguan kesehatan dan menurut hasil pemeriksaan juga menderita pneumonia berat itu meninggal pada 22 Juli lalu.

Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran

Anak perempuan itu masuk ke rumah sakit pada 19 Juli dengan keluhan demam, batuk, sesak nafas dan badan lemas namun kondisinya kemudian memburuk dan akhirnya meninggal dunia.

Tentang kematian pertama akibat flu A (H1N1) tersebut Tjandra mengatakan, “Sampai sekarang dampak penyakit ini memang ringan, tapi fakta menunjukkan bahwa penyakit ini mengakibatkan kematian meski persentasenya kecil, 0,4 persen, jadi harus tetap diwaspadai.”

Ekspedisi Mudik 2024

Dia menjelaskan, influenza A H1N1 ditularkan melalui kontak langsung dari manusia ke manusia lewat batuk, bersin atau benda-benda yang pernah bersentuhan dengan penderita, karena itu penyebarannya sangat cepat.

Masyarakat, kata dia, mesti mewaspadai pandemi influenza A (H1N1) dan berusaha menghindarinya dengan berperilaku hidup bersih dan sehat seperti mencuci tangan dengan sabun atau antiseptik, dan melaksanakan etika batuk dan bersin yang benar–menutup hidung dan mulut dengan sapu tangan/tisu saat bersin atau batuk.

Dia juga meminta anggota masyarakat yang mengalami gejala influenza segera minum obat penurun panas, menggunakan masker dan tidak meninggalkan rumah.

“Apabila dalam dua hari flu tidak juga membaik segera ke dokter,” katanya.

Pemerintah, kata dia, melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan penyebaran penyakit itu yakni dengan memperkuat pemantauan kasus melalui Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), menyiapkan rumah sakit rujukan, menyediakan stok obat antivirus, mengintensifkan pelacakan kontak, memperkuat pemantauan/pengawasan  penyakit serupa influenza dan mengampanyekan pencegahan influenza.

Jumlah kasus influenza A (H1N1) di Indonesia masih terus bertambah dari waktu ke waktu.

Kasus pertama dilaporkan tanggal 24 Juni (2 kasus) kemudian bertambah secara berturut-turut pada 29 Juni (6 kasus), 4 Juli (12 kasus), 7 Juli (8 kasus), 9 Juli (24 kasus), 12 Juli (12 kasus), 13 Juli (22 kasus), 14 Juli (26 kasus), 15 Juli (30 orang), tanggal 16 Juli (15 kasus), 20 Juli (15 kasus), tanggal 22 Juli (67 kasus) dan 23 Juli 2009 (83 Kasus) dan 24 Juli 21 kasus. 

Jumlah orang yang dinyatakan positif terserang influenza A (H1N1) hingga 25 Juli 2009 secara kumulatifnya sebanyak 343 orang dan satu di antaranya meninggal dunia.

Di seluruh dunia, jumlah orang yang terserang flu A (H1N1) juga terus bertambah dari waktu ke waktu, bahkan termasuk di negara-negara yang sudah sejak lama terdampak pandemi flu.

Menurut data terakhir yang dipublikasikan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) pada laman resminya, penyakit flu baru itu telah menginfeksi hampir 10 ribu orang di seluruh dunia dan mengakibatkan sekitar 0,4 persen diantaranya meninggal dunia.
Ant/tya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya