SOLOPOS.COM - 23 Atlet Paragames Indonesia ke Paralimpiade Tokyo 2020. (Instagram/NPCIndonesia)

Solopos.com, SOLO–Olahraga dapat menyampaikan banyak pesan kebaikan. Di Paralimpiade Tokyo 2020, harapan agar masyarakat dapat hidup berdampingan, saling menghormati, dan membantu sama lain terus didengungkan menjelang pembukaan ajang tersebut pada Selasa (24/8/2021).

Kalimat “We Have Wings” atau “Kami Memiliki Sayap-Sayap” yang menjadi tema pembukaan juga membawa pesan bagi setiap orang untuk menembus batasannya. Pada seremonial pembukaan di Stadion Nasional, Tokyo, kontingen National Paralympic Committee (NPC) Indonesia turut mengusung pesan mendalam lewat kostum yang mereka kenakan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Perancang busana asal Solo, Rory Wardana, didaulat untuk mengeksekusi desain pakaian bagi defile kontingen Indonesia. Rory mengangkat tema Ratna Mutu Manikam, sebuah nama kumpulan permata yang berkilau, untuk diwujudkan dalam busana adat daerah.

Baca Juga: Solo Raya Kirim 4 Atlet ke Paralimpiade Tokyo 2020

“Busana ini merepresentasikan keindahan dan keanekaragaman budaya Indonesia,” ujar Rory kepada Solopos.com, Senin (23/4/2021).

Ada empat busana daerah yang disiapkan untuk parade pembukaan yakni busana modifikasi adat Sumatra, Kalimantan, Bali, dan Papua. Busana itu akan dikenakan para pembawa bendera Indonesia yakni atlet para-atletik, Jaenal Arpin, dan atlet para-menembak, Hanik Puji Astuti. Keduanya dibantu pelatih Purwo Adi Sanyoto dan Ajeng Widha Paramitha.

“Busana daerah ini akan memiliki warna khas merah putih sebagai simbol persatuan. Ratna Mutu Manikam akan menarik sorotan mata seluruh dunia dengan keindahan budaya di busana kontingen,” imbuh desainer kawakan ini.

Baca Juga: Target Promosi Liga 2, Persebi Boyolali Boyong Eks Bintang Persis Solo

 

Batik Parang

Sementara itu, batik motif parang khas Solo bakal ikut mengemuka dalam pembukaan Paralimpiade. Batik yang sudah ada sejak zaman Mataram Kartasura itu akan diaplikasikan dalam jaket yang akan dipakai perwakilan Indonesia lain dalam upacara pembukaan. Ada 16 dari total 23 atlet Indonesia yang akan mengikuti parade pembukaan.

“Motif parang memiliki makna pengendalian diri, kebijaksanaan, dan kehati-hatian dalam bertindak,” ujar Rory yang kerap terinspirasi wayang dan tokoh kerajaan dalam karyanya itu.

Sebelum pembukaan, The Three Agito yang merupakan simbol Paralimpiade telah dipajang di lepas pantai Teluk Tokyo, tepatnya di Taman Laut Odaiba. Pemasangan simbol itu menjadi pertanda Paralimpiade segera dimulai.

Baca Juga: Jokowi: Waspadai Gelombang Ketiga Covid-19!

Api-api Paralimpiade yang disebar di 43 prefektur di Jepang serta Stoke, Inggris, tempat lahirnya gerakan Paralimpiade, juga telah disatukan di Tokyo, Jumat (20/8/2021). Meningkatnya kasus Covid-19 jelang pembukaan bakal menjadi ujian tersendiri bagi tuan rumah. Jepang mencatatkan 25.000 kasus baru setiap hari per Kamis (19/8/2021).

Atlet para-atletik, Hanik Puji Astuti, bangga menjadi pembawa bendera Indonesia di pembukaan Paralimpiade. Tugas khusus ini sekaligus melecut motivasinya untuk memberi hasil terbaik.

Ini adalah Paralimpiade perdana bagi atlet asal Solo itu. Dia akan bertanding di kategori SH1 putri air rifle standing 10 meter.

Baca Juga: Pelonggaran PPKM di Jawa-Bali: Kapasitas Mal 50%, Tempat Ibadah dan Restoran 25%

 

Target 1 Emas

“Tugas ini seperti sugesti, memberi kepercayaan bahwa di lapangan nanti saya sejajar dan pantas bersaing dengan mereka [atlet-atlet terbaik di dunia],” ujar Hanik dilansir detikcom.

Paralimpiade Tokyo akan mempertandingkan 23 cabang olahraga. Kontingen Indonesia menargetkan 1 medali emas, 1 perak, dan 3 perunggu di ajang yang digelar 24 Agustus-5 September 2021 itu.

Cabang olahraga para-badminton, para-powerlifting dan para-atletik menjadi tumpuan meraih medali. Di cabang badminton, Indonesia punya Leani Ratri Oktila yang notabene langganan emas di ASEAN Para Games dan Asian Para Games.

Baca Juga: Solo Raya, DI Yogyakarta, Malang Raya, dan Bali Tetap PPKM Level 4

Merah Putih juga punya Ni Nengah Widiasih yang menjadi pencetak medali Indonesia satu-satunya di Paralimpiade Rio de Janeiro 2016. Widiasih yang turun di nomor 41 kg putri meraih perunggu.

Atlet muda dari para-atletik, Karisma Evi Tiarani juga digadang-gadang meraih medali. Di cabang tenis meja, ada atlet veteran David Jacobs yang pernah merebut perunggu pada Paralimpiade London 2012.



 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya