Solopos.com, SRAGEN--Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, angkat bicara terkait dua guru meninggal dunia dengan status positif corona di SMAN 1 Gondang. Selain itu ada tujuh guru di sekolah itu yang positif Covid-19 yang memaksa Satgas Penanggulangan Covid-19 memberlakukan lockdown di lembaga pendidikan itu.
Bupati Yuni telah mendapat konfirmasi dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng yang menyebut SMAN 1 Gondang tidak termasuk dalam daftar sekolah yang mendapat rekomendasi untuk menyelanggakan simulasi pembelajaran tatap muka (PTM).
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Perlu diketahui SMAN 1 Gondang bukan bagian dari sekolah yang buka PTM. Provinsi mengatakan SMAN 1 Gondang bukan salah satu sekolah yang adakan simulasi PTM,” ujar Bupati saat ditemui wartawan seusai membuka Night Market Sukowati di Jl. Ade Irma Suryani, Sabtu (17/4/2021).
Baca Juga: 7 Guru Positif Covid-19, Dua Meninggal, SMAN Gondang Sragen Lockdown
Bupati belum bisa memastikan sumber penularan Covid-19 di SMAN 1 Gondang. Para guru yang positif Covid-19 itu, kata Yuni, ditemukan berdasar tracing contact dari temuan kasus sebelumnya. “Karena para guru tetap masuk, otomatis mereka jadi kontak erat dengan guru yang lain. PTM di sana memang seharusnya belum dibuka,” papar Bupati.
Tahun Ajaran Baru
Bupati menegaskan uji coba PTM dari jenjang TK, SD hingga SMP masih berlangsung untuk sekolah dalam jumlah terbatas. Pelaksanaan uji coba PTM itu, kata Bupati, tetap dalam pengawasan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen. Bupati memastikan tidak ada tambahan sekolah yang mengikuti uji coba PTM.
“Belum semua sekolah boleh buka PTM. Belum semua guru divaksin. Sekarang baru proses [persiapan]. Mungkin di tahun ajaran baru [PTM diselenggarakan di semua sekolah],” terang Bupati.
Baca Juga: Masjid Butuh Sragen, Saksi Dakwah Islam Ki Ageng Butuh
Sementara itu, Kepala Disdikbud Sragen, Suwardi, menyebut hampir semua sekolah di Gondang belum menyelenggarakan PTM. Sebagian besar dari mereka mengikuti pembelajaran secara daring. Menurutnya, saat ini hanya siswa Kelas VI SD dan IX yang mengikuti PTM demi mempersiapkan diri menghadapi ujian sekolah.
“Lainnya tetap belajar secara daring. Ini berlaku untuk semua jenjang pendidikan. Belum tahun kapan bisa digelar PTM,” terang Suwardi.