SOLOPOS.COM - Pengunjung saat berada di depan Bukit Cinta Bromo, Sabtu (1/10/2022) dini hari. Mereka akan naik ke atas bukit cinta untuk menikmati sunrise. (Solopos.com/Ni’matul Faizah).

Solopos.com, PROBOLINGGO — Momen matahari terbit atau sunrise di Gunung Bromo di Probolinggo Jawa Timur memesona banyak pengunjung hingga peminatnya datang dari berbagai daerah.

Pada Sabtu (1/10/2022) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB, puluhan mobil jeep mengular naik menuju Bromo. Seiring waktu berjalan, beberapa mobil pribadi dan motor pribadi ikut mengular.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Semuanya datang ke beberapa tempat melihat sunrise di Gunung Bromo, salah satunya di Bukit Cinta.

“Kami harus berangkat pagi sekali karena mengejar keindahan sunrise. Sedangkan untuk waktu tempuh kami dari penginapan sekitar 45 menit dengan jeep, bisa jadi lebih,” jelas perencana tur, Hamid Mafur, asal Boyolali, saat berbincang dengan Solopos.com di lokasi, Sabtu.

Ekspedisi Mudik 2024

Ia mengatakan tak hanya waktu tempuh jeep yang diperhitungkan, akan tetapi kepadatan parkir dan juga jarak perjalanan rombongan dari tempat parkir juga ikut dipikirkan.

Baca juga: Puncak Joglo Jadi Lokasi Terbaik Berburu Sunrise dan Sunset di Wonogiri

Ia mengatakan, semakin siang, maka parkir mobil jeep akan semakin jauh sehingga rombongan akan semakin jauh berjalan.

“Untuk rombongan kami nanti setelah melihat sunrise di Bukit Cinta rencananya akan turun ke savana, lalu pasir berbisik itu lautan pasir dekat kaldera, kemudian bukit Teletubbies,” jelasnya.

Untuk naik ke Bromo, Hamid memberikan beberapa tips untuk pengunjung pertama seperti memakai jaket yang tebal.

Kemudian, ia juga menyarankan pengunjung untuk memakai kaus tangan, slayer penutup leher, dan topi penghangat karena cuaca area Bromo yang dingin.

“Pastikan juga tubuh dalam kondisi fit. Kalau di musim kemarau begini suhunya bisa mencapai tujuh derajat Celsius,” jelas dia.

Baca juga: Berikut Ini Deretan Lokasi Menikmati Sunrise di Wonogiri

Sementara itu, salah satu pengunjung asal Boyolali, Sarwoto, 53, mengaku batu kali pertama mengunjungi kawasan Bromo baru sekali. Ia sangat menantikan sunrise di Gunung Bromo. Namun, ia mengaku tak bisa melihat sunrise karena langit tertutup kabut.

Walau tak bisa melihat matahari terbit di Bromo, Sarwoto tetap mengapresiasi terkenalnya wisata sunrise di Bromo

“Ini bisa jadi referensi keagungan Yang Maha Kuasa yang telah menciptakan keindahan di Bromo. Meskipun dari luar wilayah, kami sangat senang dengan keindahan alam bromo,” jelas dia.

Sementara itu, salah satu pengunjung asal Palembang, Zidan, 23, mengaku ia memang ingin ke Bromo setelah selesai sidang kuliah.

Baca juga: Menikmati Pesona Sunrise dari Gunung Sepikul

Ia bersama-sama dengan kawannya memang sudah merencakan perjalanan wisata ke Bromo sejak setahun lalu. “Sudah jadi impian kalau setelah selesai adminastrasi kuliah ke Bromo. Ingin lihat sunrise sama naik ke Kaldera Bromo,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya