SOLOPOS.COM - Peserta terlihat fokus mendengarkan paparan narasumber dalam FGD Ekonomi Kreatif di Ruang Girimanik, Kompleks Setda Kabupaten Wonogiri, Rabu (3/8/2022). (Solopos.com/Luthfi Shobri M)

Solopos.com, WONOGIRI — Tradisi bersih dusun yang menampilkan ragam seni pertunjukan tiap tahun di Kabupaten Wonogiri dinilai belum mendapatkan perhatian khusus. Padahal, tradisi tersebut menjadi aset penting yang tak hanya harus dilestarikan tapi perlu dikembangkan menjadi modal terbentuknya kabupaten kreatif di Wonogiri.

Hal itu diusulkan pemuda sekaligus pelaku usaha ekonomi kreatif di bidang kriya dari Kecamatan Pracimantoro, Fariz Wibisono, dalam Focus Group Discussion (FGD) Ekonomi Kreatif di Ruang Girimanik, kompleks Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Wonogiri, Rabu (3/8/2022). Ia yakin, setiap desa bahkan dusun di Kabupaten Wonogiri memiliki tradisi bersih dusun dan rutin menampilkan seni pertunjukan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Semua lini, setiap dusun itu pasti sudah ada. Dengan iuran Rp20 juta-Rp25 juta bahkan hingga Rp100 juta ternyata bisa dan mampu [mengadakan seni pertunjukan]. Seperti seni wayang, itu hanya salah satu contoh. Di Wonogiri, seni pertunjukannya itu luar biasa, mulai dari kethek ogleng, reog, kucingan. Setiap daerah pasti memiliki karakternya masing-masing. Semisal wayang tidak populer, pasti ada reog dan jathilan, atau lainnya,” tutur Fariz saat ditemui wartawan di kompleks Setda Kabupaten Wonogiri, Rabu (3/8/2022).

Fariz menyesalkan seni pertunjukan di dalam tradisi tahunan tersebut tak diberi banyak ruang inovasi dan beradaptasi dengan perkembangan zaman. Tradisi itu merupakan gerak kolektif masyarakat. Ketika tak dikembangkan, lambat laun akan hilang.

Ekspedisi Mudik 2024

Fariz mengusulkan seni pertunjukan menjadi subsektor yang diunggulkan Kabupaten Wonogiri dalam uji petik guna menjadikan Wonogiri sebagai kabupaten kreatif di Jawa Tengah.

Baca Juga: Tolak Jadi Dosen Kampus Negeri, Faris Pilih Pulang ke Desa di Wonogiri

Berkaca dari data Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jateng, terdapat 15 kabupaten/kota di Jateng yang telah teruji petik pada 2022. Namun, Kabupaten Wonogiri tak termasuk salah satu di antaranya.

Dari 15 kabupaten/kota yang teruji petik, terdapat tiga daerah yang mengunggulkan subsektor seni pertunjukan. Masing-masing, Kota Solo, Kabupaten Sragen, dan Kabupaten Karanganyar.

Sub Koordinator Kemitraan dan Kelembagaan Pariwisata Disporapar Jateng, Supomo, menyampaikan tahap-tahap yang mesti dilakukan Pemkab Wonogiri agar lolos uji petik. Di antaranya menjabarkan satu subsektor ekonomi kreatif dan keterkaitannya dengan subsektor lain, membangun jaringan antara akademisi, badan usaha, komunitas, pemerintahan, dan media (ABCGM), dan membentuk jejaring dari subsektor yang telah dibentuk.

Menanggapi usulan dari Fariz, Supomo menilai perlu adanya kepastian tradisi tahunan tersebut merupakan wajah Wonogiri seutuhnya.

Baca Juga: Umbul Mungkret Festival 2022, Upaya Lestarikan Desa di Wonogiri

“Tidak hanya di lokal tapi juga harus dihitung seberapa banyak tradisi itu dilakukan di desa atau kecamatan lainnya. Jadi jangan melihat ego sendiri di daerahnya tapi Wonogiri seutuhnya,” tuturnya saat acara berlangsung.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, 17 subsektor ekonomi kreatif antara lain pengembang permainan, arsitektur desain interior, musik dan seni rupa. Selain itu juga desain produk, fesyen, kuliner, film animasi dan video, fotografi, desain komunikasi visual, televisi dan radio. Lalu kriya, periklanan, seni pertunjukan, penerbitan dan aplikasi.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Wonogiri, Heru Utomo, mengatakan, saat ini pihaknya masih mencari subsektor yang dapat diunggulkan di Kabupaten Wonogiri.

“Setelah beberapa subsektor unggulan ditemukan. Semisal di subsektor kuliner ditentukan bakso sebagai unggulan maka akan dilihat juga mata rantai siapa saja yang terlibat dalam pembuatan bakso,” kata Heru saat dihubungi Solopos.com, Rabu.

Baca Juga: Eksistensi Kesenian Kethek Ogleng dan Badutan Mulai Punah Di Wonogiri

Disinggung soal usulan Fariz, Heru mengatakan usulan itu bisa saja dilakukan. Menurutnya, perlu ditinjau lebih lanjut tentang sejauh mana usulan mengunggulkan seni pertunjukan itu dapat terkait dengan sektor lainnya.

Terlepas dari itu, Heru mengaku bakal berkoordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk segera membentuk komite ekonomi kreatif (KEK) di Kabupaten Wonogiri. Komite tersebut akan bekerja menyiapkan penilaian mandiri kabupaten/kota kreatif Indonesia (PMK3I).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya