SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO – Perhelatan akbar Asian Games 2018 di Indonesia mempertandingkan cabang olahraga (cabor) sambo. Hingga saat ini sambo semakin berkembang di Tanah Air termasuk di Kota Solo.

Kota Solo telah memiliki kepengurusan Persatuan Sambo Indonesia (Persambi) Solo diketuai oleh anggota DPRD Kota Solo, Ekya Sih Hananto.

Promosi Uniknya Piala Asia 1964: Israel Juara lalu Didepak Keluar dari AFC

Dikutip dari akun resmi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Salatiga, Rabu (20/4/2022), sambo merupakan olahraga dan seni bela diri berasal dari Rusia yang populer pada tahun 1940-an. Sambo adalah singkatan dari Samozashchita Bez Oruzhia yang artinya pertahanan diri tanpa senjata. Saat ini Sambo digunakan untuk seni bela diri militer tentara Rusia.

Sambo menggabungkan gulat dan judo dengan menekankan pada kemampuan kontrol dan kuncian kaki. Sambo mengajarkan praktisi cara untuk mengakhiri perkelahian dengan cepat. Hal ini sering dilakukan dengan mengambil lawan ke tanah dan menerapkan penyerahan terus atau serangan cepat.

Baca Juga: Kick Off Liga 1 2022 Kian Dekat dan Dihadiri Penonton, Catat Waktunya

Bela diri ini dipopulerkan oleh Vasily Oshchepkov yang lahir pada 6 Januari 1893 di Alexandrovsky Post, Rusia.

Vasily Oshchepkov pernah dikirim ke seminari Ortodoks, Tokyo, Jepang, pada 1907. Ia mengenyam pendidikan dan gaya hidup orang-orang Jepang. Pada 1908, Judo masuk dalam kurikulum Seminari yang diajarkan oleh Okamoto Yoshiro.

Oshchepkov dan teman-temannya menunjukkan kemampuan yang luar biasa dan kemudian diundang ke Institut Kodokan, pusat komunitas Judo dunia.

Baca Juga: Talenta Muda Persis Solo Bersinar di International Youth Championship

Namun, Judo dianggap kasar dan Oshchepkov harus mempraktikkan seni bela diri tersebut melawan negara-negara yang pernah berperang dengan Rusia. Oshchepkov menjadi siswa Rusia pertama yang lulus dari Kodokan dan lulus dari seminari dengan nilai yang memuaskan. Ia pun dikirim ke Harbin untuk bertugas sebagai penerjemah militer di angkatan bersenjata Rusia.

Ia melewati masa-masa sulit saat bertugas di angkatan bersenjata dan ia tidak pernah berhenti mengasah kemampuan judonya.

Pada 1917, Oshchepkov menjadi salah satu penyelenggara turnamen judo internasional pertama di Otaru-city Commercial High School. Namun, ia harus kembali ke Rusia pada 1926. Setelah itu, ia mendedikasikan seluruh jiwa dan raganya untuk mempromosikan judo.

Baca Juga: 6 Pemain Anyar Siap Gabung PSS Sleman, Beberapa Sudah Jalani Tes Medis

Pada 1929, Oshchepkov menjadi pelatih Judo di klub olahraga utama Tentara Merah, kemudian pindah ke Institut Pendidikan Fisik Moskow (Moscow Physical Education Institute). Ia pun berhasil membuat judo sangat populer di kalangan masyarakat Rusia dan mengadaptasinya dengan realitas yang ada di Rusia hingga lahirlah sambo.

Sambo memiliki 5 jenis yang berbeda yaitu, combat sambo yang dibuat untuk militer. Tidak hanya gaya mengunci, tetapi sambo ini juga menggunakan senjata. Lalu ada freestyle sambo yang menggunakan teknik mencekik, namun teknik ini sempat dilarang dalam olahraga sambo. Kemudian ada bela diri sambo yang merupakan teknik paling umum untuk dipelajari. Pada jenis ini, diajarkan cara membela diri terhadap senjata dan hal-hal sejenisnya.

Banyak metode serangan memanfaatkan agresi lawan gerakan ini juga mirip dengan Jujitsu dan Aikido. Lalu ada sambo khusus yang dirancang untuk unit tertentu dengan serangan dan respons yang sangat cepat. Dalam hal ini, sangat mirip dengan sombat sambo tetapi dengan serangan yang memiliki tujuan tertentu.

Baca Juga: Siap-Siap, Boyolali akan Jadi Ajang Balap Sepeda Jalan Raya

Terakhir ada olahraga sambo yang sangat mirip dengan judo. Tujuannya adalah untuk menjatuhkan dan mematahkan pertahanan lawan. Aturan kompetisi mengizinkan semua jenis kuncian, termasuk mengunci dengan menggunakan kaki.

Sambo sudah masuk ke Indonesia sejak tahun 2007 lalu. Tokoh pendiri sambo di Indonesia adalah Aji Kusmantri dari Pengurus Besar Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PB PJSI). Sambo pertama kali diperkenalkan di lingkungan Universitas Trisakti pada tahun 2008. Bersama Gerard Lim (Singapore Sambo).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya