SOLOPOS.COM - Prabowo-Hatta (JIBI/Solopos/Antara/Fanny Octavianus)

Solopos.com, JAKARTA — Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyatakan ada dua alasan utama yang membuat elektabilitas pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa semakin menurun jika dibandingkan dengan pasangan presiden dan wakil presiden terpilih, Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) setelah pilpres.

Alasan yang pertama adalah karakter pemilih pasangan Prabowo-Hatta adalah pemilih yang ragu-ragu dan lebih mudah mengubah pilihannya. Penegasan tersebut disampaikan peneliti LSI, Ade Mulyana, dalam konferensi persnya di Kantor LSI, Jakarta, Kamis (7/8/2014).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Pemilih mereka umumnya berada di perkotaan dengan tingkat pendidikan yang baik. Mereka percaya dengan hasil KPU dan menghormati hasil pilihan rakyat pada 9 Juli 2014 lalu,” tuturnya.

Kemudian berdasarkan hasil survei LSI, sebanyak 67,49% masyarakat lebih percaya dengan hasil resmi KPU yang memenangkan pasangan Jokowi-JK. Sedangkan yang tidak percaya dengan hasil KPU bahwa Jokowi-JK memenangkan pilpres hanya 18,52%.

Alasan yang kedua turunnya elektabilitas pasangan Prabowo-Hatta diakibatkan persepsi negatif publik terhadap reaksi dan sikap pasangan Prabowo-Hatta yang dinilai kurang legowo dan tidak simpatik dalam merespon hasil resmi KPU.

Padahal sebelumnya, pasangan Prabowo-Hatta berkali-kali menyatakan akan menerima hasil rekapitulasi suara nasional yang telah ditetapkan KPU. “Sikap mendelegitimasi KPU dan putusannya direspons negatif oleh publik,” tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya