SOLOPOS.COM - Sendratari bakal mengadopsi cerita pada relief Candi Borobudur (Antara)

Solopos.com, MAGELANG -- Balai Konservasi Candi Borobudur dan  sanggar-sanggar tari di Magelang, akan menyuguhkan sendratari dengan insipirasi cerita dari relief-relief yang terukir di dinding Candi Borobudur.

Seksi Dokumentasi dan Publikasi Balai Konservasi Borobudur, Isni Wahyuningsih di Magelang, dikutip Antara, Jumat (9/4/2021),  mengatakan beberapa cerita dalam relief telah dipelajari dan dibuat koreografinya. Candi Borobudur memiliki sekitar 1.200 relief dengan cerita menarik.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

"Kami telah mengkaji potensi relief itu dan menginterpretasikan cerita-cerita pada relief itu dalam bentuk tarian. Ada banyak cerita, misalnya Karmawibhangga, Lalitawistara, Jataka Awadana, Gandawyuha dan lainnya," katanya pada workshop tari relief Candi Borobudur di Balai Konservasi Borobudur.

Baca Juga :  Gubernur Jateng Gowes Keliling Borobudur Jadi Mandor Proyek

Ia menuturkan dari cerita-cerita di relief itu, pihaknya telah membuat koreografi-koreografi untuk diwujudkan dalam bentuk tari. "Hal ini penting, karena pemaknaan dan nilai-nilai di relief itu diberikan pada generasi penerus untuk pembelajaran. Jadi tidak hanya fisiknya yang kami lestarikan, tapi juga nilainya," katanya.

Potensi seni tari dari relief Candi Borobudur sangat banyak. Namun, saat ini baru enam tarian yang sedang dikembangkan. "Karena pandemi ini, workshopnya dibatasi. Kami baru mengembangkan enam tarian dan menggandeng enam sanggar. Tarian kami ambil dari cerita Jataka Awanda, salah satunya kisah Manohara," katanya.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, yang menghadiri workshop tersebut menyampaikan kebanggaannya dengan upaya menggerakkan cerita-cerita relief Candi Borobudur dalam kehidupan nyata. Sebelumnya Ganjar bersama Trie Utami, Dewa Budjana, dan Purwatjaraka bersama-sama mewujudkan seni musik yang tertera dalam relief Borobudur, kini ada seni tari yang terinspirasi dari cerita di sana.

Baca Juga : Minyak Atsiri Resmi Jadi Obat Pengawet Batuan Candi Borobudur

Ganjar mendorong pembangunan kawasan Borobudur tidak hanya fokus pada bangunan fisik. Kesenian, budaya, arsitektur, lingkungan juga harus dikembangkan bersama sehingga wisatawan tidak akan bosan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya