SOLOPOS.COM - Sendang Siwani di Kecamatan Selogiri, Wonogiri. (Solopos/dok)

Solopos.com, WONOGIRI – Sendang Siwani di Kecamatan Selogiri dan Wisata Khayangan di Kecamatan Tirtomoyo merupakan tempat yang menjadi tujuan sederet politikus di Wonogiri untuk ngalap berkah. Mereka biasanya datang ke tempat tersebut untuk berdoa sebelum mencalonkan diri sebagai anggota legislatif atau kepala daerah.

Hal tersebut disampaikan pemerhati tempat wisata religi di Wonogiri, Matnawir. Ia mengatakan, di Sendang Siwani terdapat petilasan Raden Mas Said atau Pangeran Samber Nyawa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seperti diketahui, Raden Mas Said merupakan seorang pejuang yang mencapi derajat tertinggi, yakni raja. Petilasan dan sosoknya tersebut menjadi simbol yang diagungkan.

Begitu juga di Khayangan yang terdapat petilasan tapa Raja Mataram yakni Sultan Agung Hanyakrakusuma. Selain Sultan Agung, beberapa raja di tanah Jawa juga bertapa di tempat tersebut.

Pria di Grogol Sukoharjo Ditemukan Meninggal di Kamar Kos 

Matnawir mengatakan, tidak hanya di dua tempat itu, ada beberapa tempat di Wonogiri yang biasa dikunjungi pejabat atau politikus untuk memenuhi hajat alias ngalap berkah.

Tempat-tempat tersebut yakni Sendang Sinangka di Kecamatan Selogiri, Pantai Sembukan di Kecamatan Paranggupito, dan beberapa tempat lainnya.

Makam

Selain itu, ada beberapa makam juga yang sering dikunjungi, seperti Makam Pertama Bupati Wonogiri, Raden Hangabehi (R Ng) Djojosoedharso. Makam Kiai Nur Muhammad di Kecamatan Baturetno, makam Kiai Sidik Premono di Kecamatan Tirtomoyo, makam Gedong Giyono di Kecamatan Purwantoro, dan makam Gunung Giri di Kecamatan Wonogiri.

"Makam orang yang sering dikunjungi tersebut semasa hidupnya mempunyai derajat yang tinggi. Biasanya orang zaman dahulu jika mempunyai derajat tinggi dimakamkan di perbukitan," kata dia saat dihubungi Solopos.com, Rabu (26/8/2020).

Kisah Bu Pawit Biasa Jualan Kopi Kini Jadi Pengamen di Klaten Gegara Pandemi 

Orang yang berkunjung ke daerah tersebut, menurut dia, biasanya mempunyai hajat, urusan pekerjaan, rezeki dan lain-lain. Adapun cara atau ritual yang dijalankan juga berbeda-beda.

Jika orang Islam yang mempunyai pegangan syariat, mereka akan mendatangi makam dengan cara bertawasul, membaca tahlil dan membaca doa-doa. Jika dilakukan dengan ritual kejawen, caranya bergagam, ada yang berdiam diri hingga bertapa.

Para pengunjung, lanjut dia, biasa melakukan ritual ngalap  berkah di tempat keramat di Wonogiri itu pada malam hari. Karena suasana malam lebih hening. Dan biasanya dilakukan pada malam tertentu, seperti malam Selasa Kliwon atau Jumat Kliwon. Namun setiap pengunjung mempunyai kriteria sendiri.

Resmi! Harjo Bakal Maju Lawan Jekek di Pilkada Wonogiri 2020 

"Setiap orang mempunyai cara tersendiri yang diyakini agar hajatnya terkabul. Selain itu setiap tempat mempunyai sejarah tersendiri. Di satu tempat jika dilakukan pada malam ini, dengan cara ini, maka akan mendapatkan ini. Begitu kiranya," kata Matnawir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya