SOLOPOS.COM - Petugas cargo menurunkan envirotainer berisi vaksin COVID-19 Pfizer dari pesawat setibanya di Terminal Cargo Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (19/8/2021). Sebanyak 1,5 juta vaksin COVID-19 Pfizer tiba perdana di Indonesia yang bakal dialokasikan untuk program vaksinasi nasional. ANTARA FOTO/Fauzan/foc.

Solopos.com, SOLO — Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Soedjatmiko menegaskan, semua vaksin Covid-19 yang ada di Indonesia sama baiknya.

Sehingga masyarakat tak perlu menunda-nunda vaksinasi untuk mendapatkan jenis vaksin tertentu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga: Pecat Vinales, Yamaha Pilih Cal Crutchlow di MotoGP Inggris 2021

“Sudah banyak anak Indonesia kehilangan orang tua akibat virus ini. Orang tua yang tidak mau divaksinasi, berarti tidak sayang kepada anak-anak dan keluarganya, karena membiarkan anak dan keluarganya lebih mudah diserang virus corona,” terang dia dalam rilis tertulisnya yang diterima Solopos.com, Jumat, 20 Agustus 2021.

Dia menambahkan saat ini, di seluruh dunia, semua orang sedang berebut untuk mendapatkan vaksinasi. Semakin banyak masyarakat dunia yang kini memahami dan meyakini manfaat vaksin untuk menghindarkan mereka dari Covid-19.

Baca Juga: Peringati Hari Jadi Polwan Ke-73, Polres Sukoharjo Bagikan Sembako dan Masker

“Semua vaksin sama baiknya. Kalau menunda-nunda untuk menunggu memilih vaksin lain, maka berbahaya karena bisa tertular Covid-19, menyebar di keluarga, dan akan menyesal. Ayo, segera imunisasi anak mulai umur 12 tahun, semua dewasa, dan lansia, agar keluarga kita terlindung dari bahaya Covid-19,” kata dia.

Senada dengan Soedjatmiko, pakar imunisasi, dr Elizabeth Jane Soepardi, menjelaskan saat ini ketersediaan stok vaksin di dunia semakin terbatas. Selain itu, mutasi Covid-19 yang menghadirkan beragam varian baru juga semakin berbahaya untuk masyarakat. Oleh karena itu, dia mengajak masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi.

Baca Juga: Jadi Korban Laka di Masaran Sragen, Perempuan Muda Ditemukan Meninggal di Pinggir Jalan

“Semakin ganas virus melalui varian-variannya, maka pemerintah akan lebih mudah mengalahkannya dengan menggunakan vaksin dari berbagai platform, misalnya Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna dan Pfizer,” ujar dia.

Menyadari hal itu, sudah seharusnya masyarakat semakin banyak yang melakukan vaksinasi, apalagi semua jenis vaksin sama baiknya.

Baca Juga: Terungkap! Begini Kronologi Laka Maut Sebabkan Perempuan Muda Meninggal di Masaran Sragen

Dia juga menjelaskan tren positif ini sangat perlu dipertahankan karena berdasarkan data, Covid-19 akan memberi dampak lebih mematikan kepada pasien yang belum menerima vaksinasi.

“Data menunjukkan bahwa kasus yang sakit dan meninggal sebagian besar dari yang belum divaksinasi,” pungkas dia.

Baca Juga:  Bagaimana Cara Membedakan Nyeri Dada karena Gangguan Paru, Lambung atau Jantung?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya