SOLOPOS.COM - Suasana kawasan objek wisata Bukit Sidoguro, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten masih sepi pengunjung, Jumat (8/10/2021). Bukit Sidoguro kembali dibuka setelah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) turun ke level 2. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten sudah mengizinkan pelaku usaha wisata untuk membuka usaha kembali mulai Sabtu (9/10/2021). Salah satu pertimbangan adalah status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Kabupaten Karanganyar turun dari level tiga menjadi level dua.

Tetapi, Pemkab Klaten mensyaratkan sejumlah aturan. Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Klaten, Sri Nugroho, menyampaikan seluruh tempat wisata di Kabupaten Klaten sudah dibuka sejak Sabtu.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Baca Juga : Peluang Petani Klaten Tanam Rojolele Srinuk dan Srinar Terbuka Lebar

“Tetapi, ada hal-hal yang wajib diperhatikan. Terutama saat wisatawan mengunjungi tempat wisata. Pertama, wajib mengunduh dan menunjukkan aplikasi PeduliLindungi. Atau menunjukkan Kartu Vaksin Covid-19. Lalu penerapan protokol kesehatan (prokes) ketat sesuai aturan Kementerian Kesehatan. Itu berlaku utnuk pengelola, karyawan, dan pengunjung,” tutur Nugroho seperti dilansir website Pemerintah Kabupaten Klaten, Senin (11/10/2021).

Selain aturan tersebut, Pemkab Klaten juga mensyaratkan batas waktu kunjungan ke objek wisata maksimal dua jam. Selain itu, Pemkab belum mengizinkan anak usia di bawah 12 tahun masuk ke objek wisata.

Baca Juga : Dana Desa di Sragen Dipakai Bangun Jalan Milik Provinsi, Warga Protes

“Pengunjung atau wisatawan hanya boleh berkunjung maksimal dua jam. Kemudian usia 12 tahun ke bawah tidak diperbolehkan,” tutur dia.

Pemkab melakukan simulasi di sejumlah destinasi wisata di Kabupaten Klaten pada Sabtu. Seperti, Bukit Sidoguro di Kecamatan Bayat, Candi Plaosan di Kecamatan Prambanan, dan Objek Mata Air Cokro (OMAC) di Kecamatan Tulung.

“Tim Disparbudpora Kabupaten Klaten akan memantau sehingga masyarakat diharapkan mematuhi aturan. Pengelola wisata dan masyarakat bahu membahu mengendalikan Covid-19,” ungkapnya.

Baca Juga : Ada Balap Liar-Knalpot Brong di Sukoharjo, Lapor Saja ke Tim Pandawa!

Pada akhir wawancara, Nugroho menyampaikan harapan agar Kabupaten Klaten tidak naik ke level tiga setelah berada di level dua saat ini. Oleh karena itu, dia mengharapkan masyarakat betul-betul menegakan disiplin sesuai Intruksi Bupati No.19/2021.

“Jangan euforia berlebihan karena kasus Covid-19 di Kabupaten Klaten sudah turun.”



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit

BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit
author
Anik Sulistyawati Jumat, 26 April 2024 - 12:50 WIB
share
SOLOPOS.COM - Direktur Utama BRI Sunarso (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menyambut baik kebijakan Bank Indonesia (BI) dalam menaikkan BI-7 Day Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin menjadi 6,25%.

Pada press conference kinerja Triwulan I 2024 yang diselenggarakan di Jakarta (25/04), Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan bahwa kenaikan suku bunga tersebut merupakan keputusan logic dan rasional dari BI di tengah tantangan ekonomi global.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Kami akan mengikuti kebijakan BI. Situasi global dan domestik yang menantang pada akhirnya memaksa pelaku industri untuk dapat merespons dengan baik dan bijak,” ujarnya dalam keterangan tertulis.

Di sisi lain, Sunarso juga menilai kenaikan BI Rate dinilai tidak akan berdampak signifikan terhadap likuiditas BRI secara umum. Seperti diketahui, hingga akhir kuartal I-2024 tercatat Loan to Deposit Ratio (LDR) bank pada akhir Maret 2024 tercatat sebesar 83,28%. Kemudian dari sisi permodalan, BRI juga mampu menjaga rasio permodalan yang kuat dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 23,97%.

Koran Solopos

“Saat ini kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit,” tambahnya.

BRI pun optimistis pertumbuhan kredit di tahun ini dapat tercapai sesuai target yang ditetapkan pada awal tahun, yakni double digit dikisaran 10-12% yoy.

Pada kuartal I-2024, BRI mampu membukukan pertumbuhan laba yang positif, yakni secara konsolidasian berhasil mencetak laba sebesar Rp15,98 triiliun. Kemudian penyaluran kredit sebesar Rp1.308,65 triliun atau tumbuh double digit sebesar 10,89% year on year.

Emagazine Solopos

Dari penyaluran kredit tersebut, sebesar 83,25% diantaranya atau sejumlah Rp1.089,41 triliun merupakan portofolio kredit untuk segmen UMKM. Penyaluran kredit yang tumbuh double digit tersebut berdampak terhadap meningkatnya aset perseroan, dimana tercatat aset BRI mencapai sebesar Rp1.989,07 triliun atau tumbuh 9,11% yoy.

Dari penyaluran kredit tersebut, BRI mampu menjaga kualitas kredit yang disalurkannya. Hingga akhir Kuartal I 2024 tercatat rasio Non Performing Loan (NPL) BRI terkendali dikisaran 3,11% dengan rasio Loan at Risk (LAR) yang membaik, dari 16,39% pada Kuartal I-2023 menjadi 12,70% di akhir Kuartal I-2024.

Dari sisi liabilities, perseroan mampu menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp1.416,21 triliun atau tumbuh 12,80% yoy hingga akhir Maret 2024. Dana murah (CASA atau Current Account Savings Account) masih mendominasi portofolio simpanan dengan pertumbuhan 7,80% secara yoy.

Interaktif Solopos



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Berbahaya! Masih Ada Warga Tangkap Ikan Pakai Setrum dan Racun Potas di Jateng

Berbahaya! Masih Ada Warga Tangkap Ikan Pakai Setrum dan Racun Potas di Jateng
author
Mariyana Ricky P.D Jumat, 26 April 2024 - 12:33 WIB
share
SOLOPOS.COM - Waga dari berbagai daerah datang memanfaatkan menyusutnya saluran air irigasi tersebut untuk mencari ikan dengan menggunakan peralatan seperti jaring, setrum, dan senapan angin. 9Solopos/Joseph Howi Widodo)

Solopos.com, SEMARANG – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), mengkategorikan wilayah Jawa Tengah (Jateng) di level sedang dalam penangkapan ikan dengan mengunakan setrum dan racun potas.

Oleh karena itu, pihaknya mengingatkan masyarakat untuk tak melakukan perbuatan melanggar hukum itu karena bisa didenda maksimal kurungan penjara 6 tahun dan denda uang mencapai Rp1,2 miliaran.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Tim Kerja Pengawasan Konservasi di Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP, Iim Naimah.

Ia mengatatakan, saat ini di Jateng tengah mendapatkan pengawasan secara langsung karena masuk wilayah level sedang.

Koran Solopos

“Di Jawa Tengah ini banyak [aktivitas penangkapan ikan dengan setrum]. Tapi yang level besar paling banyak di Kalimantan, udah level besar pakai genset. Kalau di Jawa Tengah levelnya sedang. Ada juga yang nangkap udang pakai racun,” ungkap Iim saat ditemui wartawan di Semarang, Kamis (25/4/2024).

Padahal, lanjut Lim, aktivitas menangkap ikan dengan setrum dilarang karena merusak ekosistem air dan membahayakan bagi manusia. Selain itu, dampak jangka panjang penggunaan setrum mengakibatkan banyak nelayan yang mengeluh produktivitas hasil tangkap kian tahun kian menurun.

“Karena kalau pakai setrum menurut penelitian telur ikan yang nempel di daun itu 70 persen mati. Kemudian survei keluhannya pasti sama. ‘Bu dulu ikan gede-gede sekarang kecil-kecil’, ‘bu dulu ikan di situ saja enggak usah jauh-jauh udah dapet sekarang enggak dapat dapat’, ‘dulu di sini ada ikan endemik sekarang sudah enggak ada’ Ya iya kalau setrum kan seperti itu, semua ukuran diambil jadi enggak sempat recovery, itu dampaknya,” bebernya.

Emagazine Solopos

Oleh karena itu, Iim mengingatkan ada sanksi tegas bagi para pelaku aktivitas penyetruman ikan. Yakni denda maksimal hingga 6 tahun dan denda hingga miliaran.

“Mau orang nangkap ikan pakai bom, pakai racun atau setrum sangsinya sama, pidana penjara maksimal 6 tahun dan dendanya bisa sampai Rp1,2 miliar. Kalau penegakan hukum di Kalimantan udah langsung dipenjara saja, tidak ada ampun,” tandasnya.

Adapun hasil pengawasannya sejauh ini, aktivitas penangkapan ikan dengan mengunakan setrum dan racun potas pernah ditemukan di kawasan Rawa Pening, Kabupaten Semarang.

Interaktif Solopos

Atas temuan itulah yang membuat kawasan Rawa Pening saat ini telah terpasang plang bertuliskan ‘dilarang menyetrum’. “[Plang larangan] sudah dipasang lima, [sejak] dua tahun lalu. Dan sampai sekarang kata dinas enggak keliatan lagi [pelaku setrum], jadi sudah menurun,” klaimnya.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Jumlah Nasabah Paylater BCA Naik 70%, Capai 89.000 Pengguna

Jumlah Nasabah Paylater BCA Naik 70%, Capai 89.000 Pengguna
author
Rohmah Ermawati Jumat, 26 April 2024 - 12:28 WIB
share
SOLOPOS.COM - Paylater BCA. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO—Bank Central Asia Tbk. atau BCA (BBCA) mencatat kinerja positif bisnis buy now pay later atau Paylater BCA sejak diluncurkan pada Oktober 2023 lalu.

Executive Vice President (EVP) Corporate Communication and Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn, menyebut hingga saat ini pihaknya melihat animo yang tinggi dari masyarakat atas peluncuran fitur Paylater BCA.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Sejak peluncurannya di Oktober lalu, kami melihat transaksi terus bertambah dan menunjukkan tren yang positif,” terang Hera kepada Solopos.com, melalui keterangan resmi, Jumat (26/4/2024).

Hingga Maret 2024, pihaknya mencatat pengguna layanan Paylater BCA telah mencapai 89.000 nasabah sampai kuartal I 2024. Hera menyebut jumlah nasabah Paylater BCA tumbuh sebanyak 70% dibandingkan Desember 2023 yang sebanyak 52.500 nasabah.

Koran Solopos

Adapun secara outstanding tercatat telah mencapai Rp185 miliar per Maret 2024. Angka tersebut mengalami pertumbuhan sebanyak 61% dibandingkan posisi Desember 2023 sebesar Rp115 miliar.

Lebih lanjut Hera mengungkapkan Paylater BCA memiliki limit kredit hingga Rp20 juta. Dengan suku bunga cicilan yang kompetitif dari 0% per bulan untuk 1 dan 3 bulan dan 1,25% per bulan untuk 6 dan 12 bulan berlaku hingga September 2024.

“Nasabah dapat memanfaatkan fitur ini untuk sumber dana dari setiap pembayaran transaksi dengan menggunakan QRIS minimal Rp100.000,” kata dia. Untuk menggunakan layanan Paylater BCA, masyarakat perlu melakukan registrasi terlebih dahulu di aplikasi myBCA.

Emagazine Solopos

Selaras dengan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif di tahun 2024, Hera juga berharap transaksi dengan fitur Paylater BCA akan terus meningkat sehingga turut berdampak pada pertumbuhan kredit konsumsi BCA.

Dilansir Bisnis.com, BCA membukukan laba senilai Rp12,9 triliun pada kuartal I/2024 dengan pertumbuhan 11,7% secara tahunan atau year on year (yoy).

Sebagai informasi, pada kuartal I tahun lalu BCA mencatatkan laba bersih senilai Rp11,53 triliun atau meningkat 43,0% secara tahunan (yoy).

Interaktif Solopos

Capaian laba BCA pada tiga bulan pertama tahun ini didukung oleh penyaluran kredit BCA yang tumbuh 17,1% yoy menjadi Rp835,7 triliun per Maret 2024.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories