SOLOPOS.COM - Kepala Desa (Kades) Glodogan, Kecamatan Klaten Selatan, Zaenal Arifin. (Ponco Suseno/Solopos)

Solopos.com, KLATEN --Kepala Desa (Kades) Glodogan, Kecamatan Klaten Selatan, Zaenal Arifin, sempat viral di media sosial (medsos) karena terpaksa meninggalkan sepatu barunya di warung bakmi saat jajan.

Kini sosok Zaenal Arifin semakin dikenal sejumlah pemilik warung makan di Kabupaten Bersinar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Alhasil, Zaenal Arifin sering dijahili para pemilik warung untuk mengecek dompetnya di saku celana terlebih dahulu sebelum jajan. Hal itu diungkapkan Zaenal Arifin saat ditemui Solopos.com, di Glodogan, Klaten Selatan, Sabtu (2/1/2021).

Real Madrid Awali Tahun Baru Dengan Percaya Diri Seusai Taklukkan Vigo 2-0

Ekspedisi Mudik 2024

Sebagaimana diketahui, Zaenal Arifin, terpaksa meninggalkan sepatu bermereknya saat makan di Warung Bakmi Dhemit, Mojayan, Klaten Tengah, Selasa (15/12/2020) siang. Gara-garanya, kades sekaligus tukang penggali kubur di Glodogan itu lupa membawa dompet. Hal itu sempat viral di medsos beberapa waktu terakhir.

"Gara-gara ada pemberitaan yang viral itu tentang saya, ternyata banyak warung [pengelola] mengenal wajah saya. Sehingga, saat saya masuk ke rumah makan atau warung, saya sering ditanya Pak Kades Glodogan sudah bawa duit belum? Kalau belum, pemilik atau pengelola warung emoh dititipi sepatu. Itu saya rasakan akhir-akhir ini, saat saya makan di warung soto dan warung lainnya di Klaten selalu seperti itu," katanya.

Tidak Sakit Hati

Meski sering menjadi bahan candaan pemilik warung makan, Zaenal Arifin mengaku tak sakit hati. Justru sebaliknya, Zaenal Arifin senang dengan candaan seperti itu. Berbekal cara seperti itu, Zaenal Arifin merasa semakin gampang akrab dengan pemilik warung makan.

"Enggak apa-apa. Saya tahu, pemilik warung itu bercanda. Tempo hari, saya juga jajan di angkringan di Prambanan. Saya pun ditanya apakah sudah bawa duit. Agar penjual itu yakin bahwa saya membawa duit, saya bayar terlebih dahulu minuman dan makanan yang akan saya pesan," katanya.

Selain para pemilik warung, Zaenal Arifin sempat ditelepon salah seorang anggota keluarganya dari luar kota. Melalui sambungan telepon itu, tiba-tiba saudaranya menanyakan apakah Zaenal Arifin sudah memiliki uang.

Arsenal Lanjutkan Tren Positif Seusai Bungkam West Brom 4-0

"Pak dhe saya yang menelepon. Kata pak dhe, mosok jajan ora nggowo duit. Ibu bupati pun juga pernah menanyakan soal itu ke saya. Saking ramainya jadi bahan pembicaraan, adik saya meminta sepatu yang saya titipkan di warung bakmi itu [untuk kenang-kenangan]," katanya.

Melalui kejadian lupa membawa duit saat jajan di warung bakmi itu, Zaenal Arifin ingin menyelipkan pesan ke orang lain bahwa sebagai pemimpin, dirinya berkomitmen melayani masyarakat. Di samping itu, Zaenal Arifin bertekad tak akan merugikan masyarakatnya.

"Saya harus bertanggung jawab dengan apa yang saya lakukan. Itu saja pesannya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya