SOLOPOS.COM - Rumah Batu milik Sutini, warga RT 002/RW 005, Desa Genengharjo, Kecamatan Tirtomoyo, Wonogiri. Foto diambil Selasa (14/6/2022). (Solopos.com/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Wisata Rumah Batu atau Omah Batu di Desa Genengharjo, Kecamatan Tirtomoyo, Wonogiri, Jawa Tengah, kembali dibuka untuk umum pascaditutup dua tahun terakhir karena pandemi Covid-19. Rumah unik milik Sutini,60, itu kini dilengkapi kolam renang anak-anak dan dewasa.

Sutini mengatakan mulanya dirinya tak berniat menjadikan Rumah Batu sebagai destinasi wisata. Rumah Batu ditujukan sebagai tempat tinggal biasa.
Sebelum menjadi Rumah Batu, bentuk rumah itu seperti rumah pada umumnya. Hingga akhirnya, rumah tersebut terdampak puting beliung sehingga porak-poranda.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pascabencana tersebut, suami Sutini yang kebetulan bekerja di dunia konstruksi bangunan menginginkan rumah itu dibentuk layaknya batu. Salah satu tujuannya agar tidak ada orang yang mau membeli rumah unik itu.

“Proses pembangunan akhir 1997 dan selesai dibangun awal 1999. Waktu itu biaya pembangunan rumah lebih dari Rp150 juta,” kata Sutini saat ditemui di Rumah Batu, Selasa (14/6/2022)

Rumah Batu mulai dilirik para wisatawan sejak 2018. Kala itu kepala Desa (Kades) Genengharjo memviralkan rumah tersebut ke media sosial (medsos).
Awalnya Sutini sempat kaget dengan banyaknya tamu yang datang setelah rumahnya viral. Pun banyak wartawan lokal maupun nasional yang meliput rumah unik itu.

Baca Juga: Isi Rumah Batu di Wonogiri Bikin Melongo, Yada Kolam Renangnya Loh…

Pengunjung Rumah Batu tidak hanya dari Wonogiri, melainkan dari luar kota. Pengunjung dari Pekalongan, Bandung, hingga Bangka Belitung pernah mampir ke rumahnya. Mereka mengetahui Rumah Batu dari televisi dan video Youtube.

Sutini membeberkan pandemi Covid-19 sangat berdampak pada jumlah pengunjung Rumah Batu. Padahal setahun setelah viral, pada 2019 di samping Rumah Batu dibangun kolam renang anak dan dewasa. Hal itu sebagai upaya agar menambah minat para pengunjung datang ke rumah itu.

Pantauan Solopos.com rumah berukuran 9 m X 9 m itu tampak bersih. Rumah yang terletak di sudut perkampungan itu memiliki dua lantai.

Pada dinding rumah, terdapat lubang-lubang ventilasi berdiamater enam sentimeter. Lubang itu berfungsi sebagai saluran udara sehingga rumah tidak panas dan tetap mendapatkan udara segar.

Baca Juga: Unik! Warga Wonogiri 22 Tahun Tinggal di Rumah Batu

Sementara atap rumah terdapat beberapa kaca bening yang berfungsi sebagai penerang ruangan saat siang hari. Di lantai II, hanya terdapat dipan dan kasur. Suhu di lantai II terasa lebih panas dibandingkan lantai I.

Pada bagian kolam renang, terlihat tanah dan pasir masih menempel dasar kolam renang. Menandakan belum sempat dibersihkan. Di samping kolam renang terdapat warung yang baru dibangun dan menjual aneka makanan dan minuman.

Pada Maret 2021, Solopos.com sempat berkunjung ke Rumah Batu tersebut. Kala itu, harga tiket masuk dipatok Rp5.000/lembar.

Saat ini harga tiket masuk Rumah Batu naik. Harga tiket masuk saat akhir pekan senilai Rp10.000/lembar per orang dewasa. Sementara saat hari kerja, harga tiket masuknya senilai Rp8.000/lembar per orang dewasa.

Baca Juga: 22 Tahun Berdiri, Rumah Batu di Wonogiri Belum Pernah Direnovasi

“Untuk anak-anak sekola harga tiket masuknya tetap Rp5.000/lembar,” imbuh Sutini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya