SOLOPOS.COM - Aktivitas Pasar Slogohimo, Wonogiri pada hari pertama dibuka Rabu (28/4/2021), setelah tiga hari ditutup sementara karena ada sejumlah pedagang yang dinyaatakan positif Covid-19. (Istimewa/Camat Slogohimo)

Solopos.com, WONOGIRI -- Pasar Tradisional Slogohimo, Wonogiri, kembali dibuka Rabu (28/4/2021), setelah tiga hari ditutup karena ada sejumlah pedagang yang dinyatakan positif Covid-19. Namun beberapa pedagang belum berdagang sehingga pasar belum ramai.

Diketahui, Pasar Slogohimo Wonogiri ditutup mulai Minggu (25/4/2021) hingga Selasa (27/4/2021). Penutupan pasar untuk sementara waktu itu sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Camat Slogohimo, Khamid Wijaya, mengatakan meski sudah dibuka aktivitas perdagangan di pasar itu terpantau sepi. Sejumlah pedagag belum membuka lapak untuk berjualan. Selain itu, sepinya pasar juga disebabkan karena bukan hari pasaran.

Baca Juga: Melintas di Prambanan, Mobil dari Luar Daerah Disetop Polisi

"Secara ketentuan memang sudah boleh berdagang. Tapi karena bukan hari pasaran, mungkin sebagian pedagang tidak dagang dulu. Nunggu hari pasaran Pahing dan Kliwon. Kamis [29/4/2021] mungkin sudah ramai karena pasaran Kliwon," kata dia saat dihubungi, Rabu.

Pada hari pertama buka, kata Khamid, ia bersama Satgas Covid-19 Slogohimo melakukan monitoring ke seluruh area pasar. Berdasarkan pengamatannya sebagian besar pedagang dan pengunjung sudah menggunakan masker. Sudah lebih dari 90 persen pedagang dan pengunjung menerapkan protokol kesehatan.

Protokol Kesehatan

Selain itu, ia turut menyampaikan edukasi tentang pentingnya menerapkan protokol kesehatan di dalam pasar. Selain itu sosialisais melalui audio di pasar terus digencarkan. Ia berharap meski tidak ada petugas yang mengecek protokol kesehatan, masker selalu digunakan pedagang dan pengunjung.

"Kami juga mengingatkan agar antar pedagang dan pengunjung bisa saling mengingatkan apabila ada yang tidak memakai masker.Tadi saya sampaikan, yang namanya protokol kesehatan itu tidak bisa ditawar. Kalau ada kasus lagi di pasar bisa ditutup kembali," kata Khamid.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, mengatakan penutupan sementara Pasar Slogohimo merupakan kebijakan yang harus diambil sebagai tindak lanjut adanya kondisi khusus. Di pasar itu ditemukan kasus Covid-19 hingga menyebabkan pasien terkonfirmasi positif meninggal dunia. Selain itu ditemukan kasus penularan yang cukup mengkhawatirkan.

"Penutupan Pasar Slogohimo mengandung maksud dan adanya sinyal kepada masyarakat bahwa ada sesuatu yang mengkhawatirkan. Maka pemerintah mengambil kebijakan khusus dengan cara penutup pasar sementara," kata dia.

Baca Juga: Mulai 6 sampai 17 Mei, Tiga Titik di Bantul Ini Mulai Disekat

Menurut dia, kebijakan yang diambil Satgas merupakan langkah tepat dan bisa mengedukasi masyarakat. Jika kebijakan itu tidak diambil, masyarakat bisa abai dengan kondisi yang terjadi. Seolah-olah tidak terjadi apa-apa di pasar itu.

"Saat ditutup akan timbul pertanyaan di masyarakat. Iki enek apa? Oh ternyata ana Covid-19. Dengan seperti itu protokol kesehatan akan diperkuat dan melahirkan satu kesadaran kolektif bahwa pandemi Covid-19 belum selesai, masih berlangsung," kata Joko Sutopo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya