SOLOPOS.COM - Ilustrasi penanganan pasien Covid-19. (Reuters)

Solopos.com, SRAGEN -- Pasien positif Covid-19, KI, 61, yang sempat telantar dan dirawat sendiri oleh keluarganya pada Rabu (16/6/2021) lalu akhirnya dijemput petugas medis untuk dirawat di Ruang Isolasi RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen.

“Kemarin kami sudah didatangi petugas dari puskesmas yang mengabarkan ibu harus dibawa ke RSUD. Lalu, kemarin siang ibu sudah dijemput ke RSUD. Sempat dirawat sebentar di Ruang IGD, lalu dibawa ke ruang isolasi rumah sakit,” terang BA, anak dari KI, kepada Solopos.com, Jumat (18/6/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selain menjemput KI ke RS, tim medis juga melakukan tes swab antigen kepada empat warga yang berkontak erat dari KI. Satu dari empat warga tersebut adalah BA. Hasilnya, tiga dari empat warga itu terkonfirmasi positif corona dengan status tanpa gejala.

Baca Juga: Telantar 1,5 Jam di RS, Pasien Covid-19 di Sragen Dibawa Pulang Keluarga

Mereka adalah BA, bersama anak dan ayahnya. Saat ini, mereka masih menjalani isolasi mandiri di rumah. “Sementara kami isolasi mandiri di rumah sambil menunggu koordinasi dengan tim medis dari puskesmas,” ucap anak dari pasien Covid-19 Sragen yang sempat telantar itu.

Sebelumnya diberitakan keluarga pasien asal Sragen Kulon, Sragen, dibuat kesal karena tidak ada rumah sakit yang mau merawat pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 berdasar tes swab antigen, Rabu (16/6/2021).

Awalnya, ibu berinisial KI, 61, warga Sragen Kulon, mengalami sakit demam selama sepekan. Badannya lemas dan sesak napas. Dua hari sebelumnya, ibu dari KI, meninggal dunia dan dimakamkan dengan protokol kesehatan.

Baca Juga: Begini Kronologi Pasien Covid-19 Sragen Telantar 1,5 Jam di RS hingga Dibawa Pulang Keluarga

Pernapasan Terganggu

Karena tak kunjung sembuh, keluarga akhirnya membawa KI ke salah satu klinik kesehatan di Sragen Wetan pada Rabu pagi. Oleh petugas di klinik itu, pasien itu disarankan dirujuk ke RS lain karena pernapasannya terganggu.

“Akhirnya saya bawa ibu ke RS Mardi Lestari. Di sana sempat di-swab antigen. Hasilnya, ibu saya positif Covid-19. Ibu saya juga punya riwayat pernah mondok di RS karena penyakit kolesterol atau lemak jahat,” ujar BA, anak dari KI, kepada Solopos.com, Rabu petang.

Saat itu, BA minta tolong agar ibunya segera diberi bantuan oksigen dan infus. Tapi RS bersangkutan menyatakan tidak memiliki ruangan khusus pasien Covid-19.

Baca Juga: Kades dan Carik Tenggak Sragen Positif Covid-19, Balai Desa Tetap Buka

Selanjutnya, keluarga membawa KI ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen. Namun, petugas jaga RSUD tersebut memberi tahu kondisi IGD tengah penuh. Ia diharuskan menunggu sampai ada kepastian tersedianya ruang.

“Saya menunggu sekitar 1,5 jam lamanya. Kasihan ibu saya yang tidak segera tertangani. Ia menunggu terlalu lama di mobil, butuh oksigen dan infus. Karena tidak ada kepastian, akhirnya ibu saya bawa pulang,” ujar BA.

KI sempat dirawat sendiri di rumah oleh keluarganya. Beruntung, BA memiliki teman tenaga medis yang membantu menyediakan bantuan oksigen dan infus. Hingga akhirnya pada Kamis, KI dijemput untuk dirawat di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya