SOLOPOS.COM - Suasana vaksinasi anak dengan usia 6-12 tahun di SD Islam Al Azhar 75 Sragen, Jumat (17/.12/2021). (Istimewa/SD Islam Al Azhar 75 Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — Didampingi masing-masing orang tua, puluhan siswa tiba di SD Islam Al Azhar 75 Sragen, Jumat (17/12/2021) pagi. Mereka tidak hanya datang untuk mengambil rapor semester I, tetapi juga mengikuti program vaksinasi Covid-19 yang menyasar anak-anak usia 6-12 tahun.

Setelah mengisi formulir tanda persetujuan orang tua, mereka mengantre giliran disuntik vaksin jenis Sinovac. Beberapa siswa tampak percaya diri. Tanpa rasa takut, mereka memasuki ruang kepala sekolah untuk disuntik vaksin. Senyum mereka mengembang saat keluar dari ruangan itu untuk disuntik vaksin.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Baca Juga: Vaksinasi Anak 6-11 Tahun di Sragen Dimulai, Nakes Datangi SD

Beberapa siswa menunjukkan raut wajah ketakutan. Para orang tua berusaha menenangkan buah hatinya dengan mengatakan vaksinasi itu tidak lebih sakit dari gigitan semut.

Terdapat siswa yang awalnya berani, namun mendadak takut saat melihat jarum suntik. Tenaga medis dibantu orang tua dan tenaga guru harus menenangkan bocah itu sebelum disuntik vaksin.

“Tidak usah takut, kalau tidak divaksin nanti tidak boleh jalan-jalan dan berwisata,” ujar seorang tenaga medis yang berusaha menenangkan seorang bocah yang takut dengan jarum suntik.

Baca Juga: Dimulai Akhir Desember, Ini Sasaran Prioritas Vaksinasi Anak Sukoharjo

Walau sudah mengikuti imunisasi yang jadi bagian dari program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) tanpa rasa takut, Mumtaza justru merasa takut mengikuti vaksinasi Covid-19. Usut punya usut, bocah enam tahun itu ternyata sempat termakan hoaks yang menyebutkan jarum suntik vaksinasi Covid-19 lebih besar dari pada jarum suntik yang dipakai saat program BIAS.

“Kata teman, jarum suntik vaksin lebih besar dari pada imunisasi,” ujarnya dengan polos. Mumtaza pun sempat berontak saat akan disuntik vaksin. Bocah itu harus dipegang kuat-kuat oleh orang tua dan guru pendamping.

Setelah jarum suntik menembus kulitnya, ia merasa lega karena sudah melewati momen yang membuatnya jantungnya berdegup kencang. “Ternyata tidak sakit. Cuma seperti digigit semut,” ujarnya setelah divaksin.

Baca Juga: Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun di Solo Mulai 24 Desember, Sudah Siap?

Satgas Penanganan Covid-19 Sragen menargetkan vaksinasi anak usia 6-12 selesai akhir tahun ini. Adapun sasaran vaksinasi usia 6-12 tahun di Sragen mencapai 92.640 anak.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sragen, Hargiyanto, mengatakan anak-anak yang telah mendapatkan imunisasi tetap bisa mendapatkan vaksinasi Covid-19 dengan jarak empat pekan. “Kami melibatkan orang tua dan instansi bantuan sektor, seperti Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sragen dan TNI/Polri. Sekolah bertugas meminta izin kepada orang tua siswa,” paparnya.

Menurut dia, tidak ada perbedaan terkait petunjuk teknis pelaksanaan vaksinasi anak usia 6-12 tahun dengan vaksinasi lain sebelumnya. Yang membedakan hanyalah perlu adanya izin orang tua.  Jenis vaksin yang dipakai untuk anak usia 6-12 tahun adalah Sinovac.

Baca Juga: Tunggu Pendataan Dinkes, Vaksinasi Anak di Klaten Segera Digelar

Pemkab Sragen memiliki stok vasksin Sinovac untuk menyasar anak-anak. Di sisi lain, kasus Covid-19 pada kalangan anak-anak di Sragen tergolong kecil. Sejauh ini juga belum ditemukan adanya klaster pembelajaran tatap muka (PTM). “Kami telah melakukan uji cepat acak seribuan sampel,” jelas Hargiyanto.

Adapun capaian vaksinasi di Sragen untuk dosis pertama 78% dan dosis kedua 73%. Sedangkan cakupan vaksin bagi lansia 73%. Progres vaksinasi untuk menjaring target sasaran di Kabupaten Sragen saat ini semakin sulit dari sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya