SOLOPOS.COM - Seorang warga melihat patung ganesha yang berada di halaman rumah di RT 006/RW 004, Desa Kepurun, Kecamatan Manisrenggo, Klaten, Sabtu (8/8/2020). Patung ganesha itu sempat dicuri dan ditaksir harganya senilai miliaran rupiah. (Solopos.com-Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN -Patung ganesha dari batu tua terpajang di halaman rumah salah seorang warga di Kepurun RT 006/RW 004, Desa Kepurun, Kecamatan Manisrenggo, Klaten, Sabtu (8/8/2020). Patung ganesha itu diyakini sempat bernilai bernilai miliaran rupiah saat dicuri orang tak dikenal pada 1984.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, patung ganesha yang terbuat dari batu yang usianya dinilai sudah sangat tua itu semula berada di persawahan dekat SDN 1 Kepurun. Oleh warga Kepurun, patung ganesha itu sempat dipindah di SDN 1 Kepurun. Lokasi SD tersebut berjarak kurang lebih 100 meter dari rumah milik Raharjo, 47, warga Kepurun RT 006/RW 004.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pada 1984, orang tak dikenal mencuri patung tersebut. Para pencuri mengangkut patung menggunakan kendaraan roda empat. Kejadian itu sempat menggemparkan warga di Kepurun. Banyak orang bertanya cara mengangkat patung yang dinilai sangat berat itu. Di sisi lain, siapa yang mencuri patung tersebut.

Sekolah Lagi, SMK di Solo Siap Sambut Siswa Praktik di Sekolah

"Setahu saya, pencurian itu dilakukan saat dini hari [pukul 02.00 WIB]. Bapak saya yang menjadi kepala desa  saat itu [Saeran] dan Pak Carik langsung mencarinya. Selang beberapa pekan, bapak memperoleh informasi jika patung ganesha asal Kepurun berada di Bogor, Jabar. Waktu itu, ceritanya patung ganesha sempat akan dijual ke Singapura. Harganya saat itu sudah tinggi, sudah sampai miliaran rupiah," kata Raharjo, saat ditemui Solopos.com, di rumahnya, Sabtu (8/8/2020).

Setelah ditemukan, lanjut Raharjo, patung ganesha itu diangkut kembali ke Kepurun. Patung ganesha diangkut menggunakan truk. Tiba di Kepurun, patung ganesha diletakkan di halaman rumah kades setempat. Hingga sekarang, patung ganesha itu masih berada di halaman rumah kades Kepurun di era 1980-an itu.

"Bersamaan dengan pencurian patung ganesha itu, ada tiga patung lainnya yang dicuri di kawasan sini. Ketiga patung diambil Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB). Khusus patung ini, ditinggal di halaman rumah yang saya tempati ini. Itu terjadi pada 1985. Patung ganesha ini tinggalan para pepunden di sini," katanya.

Agar Masyarakat Karanganyar Tak Resah, Kontak Erat Covid-19 Ikut Tes Swab

 

Aura Mistis

Raharjo mengatakan patung ganesha itu sempat memiliki aura mistis. Sejumlah warga pun pernah diperlihatkan sesuatu saat berada di dekat patung itu, terutama saat malam hari atau pun dini hari.

Keberadaan patung itu juga sempat mengundang perhatian warga India, Siva, yang tinggal di Malaysia. Pria itu datang ke Kepurun dari Malaysia hanya untuk membersihkan patung saat bulan purnama tiba. Cara membersihkan patung, Siva menggunakan air susu dan madu.

"Itu terjadi sekitar 2004-2005. Siva datang ke sini sore hari. Malamnya langsung pulang. Waktu itu ditanya kenapa jauh-jauh datang ke Kepurun hanya membersihkan patung, Siva menjawab karena muncul dalam mimpinya. Di dalam mimpinya itu, Siva disuruh ke sini. Kalau sekarang, dia sudah tidak pernah datang lagi," katanya.

Puluhan Mobil Antik Adu Molek di Karanganyar, Selfie Kuy!

Raharjo mengatakan aura mistis dari patung ganesha itu mulai menghilang sejak 2015. Informasi yang dia peroleh, seseorang telah mengambil aura mistis yang ada di patung ganesha tersebut.

"Sekarang ini sudah aman [tak ada lagi aura mistis]," katanya.

Hal senada dijelaskan salah seorang saudara Raharjo, yakni Sri Rahayu. Cerita yang diperoleh dari mendiang ayahnya, patung ganesha yang di depan rumahnya sempat memiliki aura mistis.

"Dulu memang seperti itu. Kalau sekarang, sudah tidak ada. Saya sendiri kalau pulang malam [melewati patung ganesha] di depan rumah juga biasa-biasa saja," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya