SOLOPOS.COM - Museum Manusia Purba Sangiran. (Solopos-Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN -- Museum Purbakala Sangiran Sragen kembali ditutup per Rabu (16/6/2021) setelah lebih dari dua bulan dibuka, tepatnya pada 10 April 2021 lalu.

Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dispora) Sragen, Yusep Wahyudi, mengatakan penutupan Museum Sangiran dilakukan mengingat Sragen berada pada zona merah persebaran Covid-19. Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, telah menginstruksikan penutupan semua objek wisata di Bumi Sukowati hingga Sragen sudah beranjak dari zona merah ke zona kuning.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga: Saminisme, Kepercayaan Asli Warga Pesisir Utara Pulau Jawa

“Baru dua bulan Museum Sangiran dibuka, sejak kemarin [Rabu] sudah ditutup lagi. Museum akan dibuka lagi setelah Sragen masuk zona kuning,” terang Yusep Wahyudi saat ditemui Solopos.com di kompleks Setda Sragen, Kamis (17/6/2021).

Pamong Budaya Ahli Muda Bidang Cagar Budaya, Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran, Iwan Setiawan, mengatakan Museum Sangiran ditutup berdasarkan instruksi Bupati Sragen terkait pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pada zona merah serta penguatan posko PPKM mikro.

Dalam poin h disebutkan semua destinasi wisata baik alam, buatan, religi dan sejenisnya yang dapat menghadirkan kerumunan warga ditutup untuk sementara waktu. Hal itu juga berlaku untuk usaha pariwisata seperti tempat hiburan, karaoke, warnet, game online, tempat olah raga dan lain-lain.

“Semua klaster ditutup, kecuali Klaster Ndayu. Sebab, Klaster Ndayu berada di wilayah Karanganyar. Instruksi Bupati Sragen itu hanya berlaku untuk semua objek wisata di Kabupaten Sragen,” terang Iwan Setiawan.

Setelah ditutup pada Maret 2020, Museum Sangiran kembali dibuka pada 10 April 2021 lalu. Pada awal dibuka, jumlah wisatawan yang masuk Museum Sangiran dibatasi 100 orang/hari yang terbagi dalam 10 kelompok. Masing-masing kelompok didampingi satu guide atau pemandu wisata.

Masing-masing kelompok diberi waktu selama 30 menit untuk memasuki museum. Setelah digelar rapat evaluasi, jumlah pengunjung Museum Sangiran ditambah menjadi 15 orang/kelompok.

Baca Juga: WHO: Varian Delta Telah Menyebar ke 80 Negara dan Terus Bermutasi

Masing-masing kelompok bisa masuk Museum Sangiran dengan jeda 15 menit untuk menghindari kerumunan. Museum dibuka pukul 09.00 WIB dan ditutup pukul 15.00 WIB, tanpa jam istirahat. Tiap 15 menit, rombongan bisa masuk museum dengan estimasi tiap sifnya adalah 15 orang.

Demi mencegah potensi penularan Covid-19, BPSMP Sangiran tidak membuka Ruang Display II. Alasannya, ruang display ini berbentuk lorong dan tertutup. Jika dibuka, dikhawatirkan Ruang Display II menjadi media penularan Covid-19. Ruang display ini berisi informasi terkait sejarah terbentuknya bumi, makhluk hidup pertama yang tinggal di bumi, jenis fauna pertama dan lain-lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya