SOLOPOS.COM - RSUD Gemolong Sragen. (Solopos/dok)

Solopos.com, SRAGEN – Angka kesembuhan pasien positif Covid-19 di Sragen meningkat. Saat ini RSUD dr Soeratno Gemolong, Sragen, tidak merawat pasien dalam pengawasan (PDP) maupun positif Covid-19.

Hal tersebut dijelaskan Ketua Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Sragen yang juga bekerja di RSUD dr. Soeratno Gemolong, Sragen, Ramin. Dengan demikian para perawat bisa beristirahat sejenak dan tetap bersiaga.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Sekarang aman, pasien Covid-19 di RSUD Gemolong kosong. PDP dirawat di Solo dan Sragen. Untuk sementara, perawat di RSUD Gemolong bisa istirahat. Jumlah perawat di RSUD Gemolong sebanyak 22 orang. Mereka masih stand by di lokasi ruang isolasi untuk jaga-jaga bila ada pasien baru. Semoga tidak ada pasien Covid-19 lagi,” ujar Ramin, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (7/6/2020).

Waspada Superspreader! Faktor Utama Penyebaran Virus Corona 

Diberitakan Solopos.com sebelumnya, angka kesembuhan pasien positif Covid-19 di Kabupaten Sragen mencapai 27 orang atau 77,14% dari total 35 kasus. Angka kesembuhan pasien dalam pengawasan (PDP) di Sragen juga cukup tinggi, yakni 53 kasus atau 68,83% dari total PDP sebanyak 77 orang.

Sedangkan pada orang dalam pemantauan (ODP) tidak ada penambahan ODP baru sejak Sabtu (6/6/2020). Kini jumlah ODP terkait Covid-19 di Sragen tinggal enam orang dari total sebanyak 252 orang.

Kemudian angka pelaku perjalanan total hingga Sabtu tercatat sebanyak 27.624 orang dengan jumlah PP baru hanya 48 orang.

Terciduk Indehoi di Hotel Melati Klaten, 5 Pasangan Kumpul Kebo Cuma Disanksi Wajib Lapor

New Normal

Data tersebut menunjukkan tren kasus Covid-19 di Sragen menurun signifikan. Wakil Bupati Sragen, Dedy Endriyatno, mengatakan angka tersebut menjadi pertimbangan memberlakukan kenormalan baru (new normal) mulai 10 Juni 2020.

Dedy menjelaskan kendati kasus Covid-19 menurun signifikan, edukasi tentang protokol kesehatan ke masyarakat tetap terus dilakukan. Seperti anjuran di rumah saja, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

“Edukasi yang kami lakukan selama ini ternyata bisa mengendalikan kasus Covid-19 karena tidak ada penambahan yang signifikan. Tetapi justru penurunan yang signifikan. Kendati demikian Pemkab Sragen masih harus bersiap ketika ada kemungkinan gelombang kedua kasus Covid-19 setelah diberlakukan new normal,” katanya.

2 Tenaga Kesehatan Puskesmas Solo Positif Corona: Asal Mojosongo dan Sukoharjo

Dedy menerangkan saat gelombang pertama datang, Pemkab Sragen sudah menyiapkan sedemikian rupa sehingga angka kasusnya yang muncul tak terlalu signifikan.

Dia mengatakan dengan kebijakan new normal pada 10 Juni 2020 itu tentu Pemkab Sragen sudah menyiapkan antisipasi datangnya gelombang kedua. Yakni menyiapkan ruang isolasi dan karantina untuk pasien Covid-19 di Sragen. Dia berharap munculnya kasus positif Covid-19 di Sragen pada gelombang kedua itu tidak terlalu signifikan.

Tagihan Listrik Naik, Ini Loh Penyebabnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya