SOLOPOS.COM - Aerial View Area Produksi Pabrik Rembang PT Semen Gresik (Istimewa)

Solopos.com, REMBANG -- PT Semen Gresik (SG) mengoptimalkan pemanfaatan bahan baku dan bahan bakar alternatif atau Alternatif Fuel dan Raw Material (AFR) untuk mensubtitusi bahan baku dan bahan bakar utama.

Upaya ini dilakukan guna menghemat sumber daya serta penggunaan energi yang ramah lingkungan dalam proses produksi semennya. Pemakaian AFR diharapkan menjadi solusi terhadap permasalahan limbah, mengurangi emisi, dan mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam tak terbarukan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ada beberapa bahan alternatif yang Semen Gresik gunakan dalam proses produksi. Untuk bahan alternative fuels, SG menggunakan kain majun [lap] bekas, bag filter bekas, dan oli bekas [sludge oil]. Sedangkan untuk bahan alternative raw materials, menggunakan bahan spent bleaching earth. Yaitu limbah padat yang berasal dari proses pemurnian minyak kelapa sawit seperti minyak goreng dan bahan-bahan oleochemical lainnya. Juga abu terbang sisa hasil pembakaran batu bara pada pembangkit listrik [fly ash], dan abu yang tidak terbang sisa hasil pembakaran batu bara [bottom ash],“ jelas Kepala Departemen Produksi & Pemeliharaan PT Semen Gresik, Ahmad Zulaihan, Senin (5/10/2020).

PLN Turunkan Tarif Listrik Tujuh Golongan Ini

Ekspedisi Mudik 2024

Lebih lanjut Zulaihan menjelaskan bahwa penggunaan AFR dalam proses produksi semen juga bisa menekan emisi gas khususnya CO2. Juga mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam tak terbarukan karena bahan bakar fosil yang digunakan menjadi lebih sedikit. Dengan menggunakan AFR maka Semen Gresik turut berperan dalam menekan pemanasan global.

Pengunaan alternative fuels juga dapat mengurangi harga pokok produksi karena berkurangnya biaya bahan bakar. Hal ini sejalan dengan roadmap perusahaan dalam program konservasi energi.

Industri Hijau

Di sisi lain, pendapatan tambahan juga didapatkan dari program polluter payment yang membakar limbahnya di pabrik-pabrik milik Semen Gresik. Mereka yang memiliki limbah spent bleaching earth dan bottom ash bisa memanfaatkan fasilitas SG untuk memusnahkan kedua material tersebut dalam proses produksi semen.

“Pabrik atau penghasil limbah dapat bersinergi dengan kami atas setiap ton yang dimusnahkan yang kami estimasikan bisa mencapai 40.000 sampai 50.000 ton per tahunnya. Dari Januari hingga akhir Agustus tahun 2020 saja, limbah yang terolah mencapai 17.000 ton lebih melalui mekanisme polluter pay dengan nilai mencapai Rp5 miliar,” kata Zulaihan.

Aerial View Area Produksi Pabrik Rembang PT Semen Gresik (Istimewa)

Jika AFR digunakan Pabrik Semen Gresik di Rembang, lanjut Zulaihan, maka semakin memperkokoh bukti nyata komitmen perusahaan sebagai industri yang hijau. Serta memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan. Hal ini telah sukses dibuktikan di SBI Pabrik Narogong dan Pabrik Tuban sebagai contoh entitas anak usaha persemenan dari induk perusahaan, Semen Indonesia Grup (SIG), yang terletak di Jawa Barat dan Jawa Timur.

"Harapannya kita bisa seperti itu. Karena saat ini di Rembang kami terus mengembangkan dan mengoptimalkan penggunaannya. Terakhir yang terbaru kami juga melakukan uji coba sekitar 11 ton limbah sepatu untuk dijadikan bahan bakar alternatif," jelasnya.

Api Abadi Mrapen Padam, Begini Respons Serius Gubernur Ganjar

Pemanfaatan bahan alternatif bagi proses produksi tentunya tentu menjadi peluang usaha bagi masyarakat di sekitar Pabrik Rembang. Yakni menyediakan bahan AFR bagi Semen Gresik. Sebab ke depan tentunya sangat terbuka kesempatan untuk bekerja sama dengan usaha kecil dan menengah. Terutama yang berada di sekitar Pabrik Rembang untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar alternatif.

"Karena sifat bahan bakar alternatif ini biasanya akan memanfaatkan sumber daya yang tersedia di sekitar lokasi pabrik," pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya