SOLOPOS.COM - Petugas menyerahkan bantuan beras kepada PKL dengan cara drive thru di Kantor Kecamatan Karangmalang, Sragen, Rabu (4/8/2021). (Solopos-Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Pemkab Sragen menyalurkan paket sembako untuk 5.942 pedagang kaki lima atau PKL di kabupaten setempat.
Bantuan paket sembako senilai Rp100.000/paket itu diberikan kepada PKL sebagai jaring pengaman sosial selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 di Bumi Sukowati.

Nilai bantuan untuk PKL di Sragen tersebut total senilai Rp594,2 juta. Teknis pembagiannya dilakukan di setiap kecamatan karena jumlah PKL di setiap kecamatan berbeda-beda.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dari sekian banyak PKL yang masuk, jumlah PKL terbanyak berada di wilayah Kecamatan Karangmalang, yakni 1.216 orang. Data di Kecamatan Sragen Kota sebenarnya mencapai 1.622 orang tetapi data tersebut bersumber dari dua instansi, yakni Kecamatan Sragen Kota sebanyak 968 orang dan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) 654 PKL.

Baca juga: Objek Wisata Sragen, Bukit Gong Bayanan Direvitalisasi

“Karangmalang semula mengajukan 2.000-an orang PKL tetapi setelah diverifikasi ternyata banyak yang terelimisinasi sehingga tinggal 1.216 orang itu. Pembagian paket sembako untuk PKL dilakukan hari ini sampai selesai. Teknis pembagiannya secara drive thru sehingga tidak terjadi kerumunan,” jelas Pelaksana Tugas (Plt.) Camat Karangmalang, Sragen, Nugroho Dwi Wibowo, saat berbincang dengan Solopos.com, Rabu (4/8/2021).

Bowo, sapaannya, setelah menyelesaikan bantuan sembako untuk seribuan PKL langsung menyiapkan rencana pembagian beras untuk 3.319 keluarga penerima manfaat (KPM) sebanyak 10 kg per KPM pada akhir pekan ini.

Ketinggalan Kupon Pengambilan

Ribuan KPM itu sebenarnya KPM penerima Program Keluarga Harapan (PKH), KPM bantuan sosial tunai (BST) dan KPM non PKH.

“Kalau pengalaman di Kedawung, penyaluran beras untuk 3.068 KPM bisa selesai dalam waktu 2,5 jam. Dalam penyaluran paket sembako untuk PKL itu diperkirakan selesai dalam waktu 1-2 jam. Kendalanya itu biasanya jarak yang jauh dan ada warga yang ketinggalan kupon pengambilannya,” katanya.

Baca juga: Kunjungi Sragen, Menko Marves dan Menkes Janji Suplai Vaksin 15.000 Dosis/Hari

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati sempat meninjau pembagian sembako di Kecamatan Karangmalang. Yuni, sapaannya, melihat aktivitas pembagian sembako lancar karena ada dua jalur masuk dan pintu masuk/pintu keluar terpisah. Yuni sempat menyerahkan bantuan sembako itu secara simbolis.

“Bantuan PKL ini rampung pada Kamis ini untuk 20 kecamatan. Kami mendapat bantuan beras 40 ton dari Kodim 0725/Sragen dan untuk tambahan paket sembako lainnya diambilkan dari APBD. Sebelumnya pembagian paket sembako untuk kuli gendong, tukang becak, sudah semua. Tinggal pekerja seni dan warga miskin yang tidak masuk DTKS [data terpadu kesejahteraan sosial] yang perlu kita pikirkan,” jelasnya.

Yuni memilih menunggu bantuan beras 3.000 paket yang dijanjikan Kementerian Sosial (Kemensos). Dia mengatakan hingga sekarang bantuan itu belum ada kabarnya.

Baca juga: Kesal Tak Dibawa Berobat ke RSJ, ODGJ Sragen Nekat Bakar Rumah Sendiri

Sembari menunggu bantuan Kemensos, Yuni sudah meminta Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen Tatag Prabawanto untuk menyiapkan dana dari pos belanja tak terduga (BTT). Dana tersebut digunakan untuk pengadaan sembako jaring pengaman sosial bagi warga miskin di luar DTKS.

“Data warga miskin di luar DTKS itu cukup banyak. Tahun lalu saja mencapai 10.000 keluarga. Kami minta desa untuk menginventarisasi dan diajukan ke Dinas Sosial (Dinsos) untuk verifikasi. Saya yakin Dinsos sudah punya data itu. Tinggal data dari desa disandingkan dengan data Dinsos supaya tidak terjadi duplikasi data,” kata Yuni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya