SOLOPOS.COM - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, saat menggelar jumpa pers terkait 20 ASN Pemkot Semarang yang dinyatakan positif Covid-19 di Balai Kota Semarang, Kamis (11/6/2020). (Solopos.com/Imam Yuda S.)

Solopos.com, SEMARANG – Pemerintah Kota atau Pemkot Semarang memutuskan untuk buka kembali sejumlah objek wisata. Padahal tren penambahan kasus baru virus corona atau Covid-19 di Ibu Kota Jawa Tengah (Jateng) itu terus melonjak.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, menyatakan akan memperpanjang pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) hingga 14 hari ke depan. Meski demikian, PKM jilid keempat yang diterapkan 22 Juni – 8 Juli 2020 ini tak seketat seri sebelumnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pramugari Garuda Indonesia Pakai Face Shield, Maskernya?

Ada beberapa aturan yang dilonggarkan seperti buka objek wisata dan penambahan jam operasional pedagang kaki lima, restoran, dan kafe. Jika sebelumnya tempat-tempat tersebut dibatasi hingga pukul 20.00 WIB, maka pada PKM jilid keempat mereka diizinkan buka hingga pukul 22.00 WIB.

Selain itu, pelonggaran juga diterapkan di sejumlah tempat wisata. Jika sebelumnya tempat wisata dilarang beroperasi, kini Pemkot Semarang mulai mengizinkan dibuka per Senin (22/6/2020) nanti.

10 Kecamatan di Kabupaten Madiun Zona Merah Covid-19, Lainnya Oranye

“Ada beberapa poin PKM yang kita longgarkan. Objek wisata kita izinkan buka tapi dengan rekomendasi dari Dinas Pariwisata [ Kota Semarang ]. Begitu juga dengan tempat hiburan, ada pembatasannya,” ujar wali kota yang karib disapa Hendi, Sabtu (20/6/2020).

Kendati dizinkan beroperasi, tempat wisata harus mematuhi protokol kesehatan seperti mewajibkan pengunjung memakai masker. Selain itu pengelola harus menyediakan tempat cuci tangan hingga penerapan jarak atau melarang pengunjung berkerumun.

Penambahan Kasus Positif Covid-19 Tembus 18%, Sembuh Cuma 3%

Meskipun Pemkot Semarang akan membuka objek wisata, ada penjagaan oleh aparat dari TNI dan Polri. Mereka akan berpatroli di tempat-tempat wisata untuk mengingatkan pengunjung agar mematuhi protokol kesehatan.

“Selain itu, untuk jumlah pengunjung juga dibatasi. Maksimal 50% dari total kapasitas. Nanti ada tim patroli dari unsur TNI-Polri yang berjaga. Mereka akan bertugas mengawasi dan mengingatkan pengunjung untuk tidak bergerombol,” terang Hendi.

Terungkap! 30-an Tenaga Kesehatan Puskesmas di Semarang Positif Covid-19

Alasan Wali Kota

Hendi beralasan Pemkot Semarang membuka tempat wisata lantaran banyaknya orang yang menggantungkan kehidupan dari industri pariwisata. Hal itu pula yang membuatnya berani memutuskan untuk membuka objek wisata di Semarang meskipun lonjakan kasus Covid-19 masih tinggi.

“Covid-19 itu vaksinnya belum ditemukan. Prediksinya tahun depan. Jadi kita harus hidup berdampingan dengan Covid-19. Selama SOP [protokol kesehatan] diterapkan, insya Allah tidak akan terkena. Toh, belum ada vaksin tapi jumlah kesembuhan mencapai 435 orang. Makanya, kekuatan imun menjadi yang terpenting,” tegas Hendi.

Tak Ada Tes PCR Covid-19 Massal, Reisa: Penduduk Indonesia 270 Juta

Menjelang Pemkot membuka objek wisata, total kasus Covid-19 di Kota Semarang telah mendekati 1.000. Data yang dilansir laman siagacorona.semarangkota.go.id menunjukkan kasus positif Covid-19 Kota Semarang hingga Sabtu pukul 17.00 WIB mencapai 955. Perinciannya, 412 pasien masih menjalani perawatan, 435 orang sembuh, dan 108 meninggal dunia.

Sementara itu data di laman covid.bappenas.go.id menunjukkan, daya penularan Covid-19 atau reproduksi efektif (RO) di Kota Semarang masih 1,182. Dengan kata lain, Kota Semarang masih dikategorikan sebagai zona merah, dan belum layak new normal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya