SOLOPOS.COM - Ilustrasi rob si jalur Semarang-Demak. (Antara)

Solopos.com, SEMARANG – Ahli geodesi ITB, Heri Andreas, mengungkapkan prediksinya yang menyatakan daerah pesisir Jawa Tengah (Jateng), Semarang, Pekalongan, dan Demak, bakal tenggelam lebih dulu dibanding Jakarta.

Menyikapi prediksi pakar ITB itu, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, pun meminta masyarakat tidak lantas panik.

Promosi Selamat! 3 Agen BRILink Berprestasi Ini Dapat Hadiah Mobil dari BRI

Wali Kota yang akrab disapa Hendi itu membenarkan jika penurunan tanah di Semarang setiap tahunnya cukup drastis. Permasalahan landsubsidence atau penurunan tanah itu pun disebut-sebut sebagai faktor utama penyebab Semarang bakal tenggelam.

Baca juga: Sebut Pemasangan Baliho Spontanitas Fraksi PDIP, Bambang Pacul: Puan Maharani Ketawa-Ketawa

“Selama ini penelitian dari berbagai ahli juga sudah disampaikan kalau landsubsidence di Semarang itu cukup drastis, antara 10-20 sentimeter [cm]. Kalau akhirnya ada yang mengatakan Semarang bisa tenggelam, ya sah-sah saja, wong namanya penelitian,” tutur Hendi kepada wartawan di Semarang, Jumat (6/8/2021).

Meski demikian, Hendi mengaku pemerintah tidak akan tinggal diam dalam mengatasi persoalan itu. Berbagai upaya pun terus digalakkan guna mengantisipasi penurunan tanah semakin parah.

“Kita kan sebagai manusia enggak boleh tinggal diam. Berbagai upaya harus kita lakukan untuk mengatasinya,” imbuh Hendi.

Baca juga: Gubernur Ganjar Jamin Stok Vaksin Jateng Ditambah Setiap Pekan

Upaya Agar Semarang Tak Tenggelam

Hendi menambahkan berbagai upaya untuk mengurangi penurunan tanah terus dilakukan. Upaya itu antara lain dengan menggencarkan penananam bakau atau mangrove di kawasan pesisir.

Selain itu, pemakaian air tanah secara masif yang menjadi penyebab penurunan tanah juga harus mulai digalakkan.

“Saat ini upaya-upaya pemerintah, baik pemerintah kota, provinsi, dan pusat terhadap masyarakat di kawasan pesisir juga terus dilakukan. Itu merupakan bagian dari ikhtiar kita agar tidak segera tenggelam. Jadi, ya enggak perlu disikapi dengan kekhawatiran berlebih,” jelas Hendi.

Baca juga: Prediksi Guru Besar Undip: 50 Tahun Lagi Semarang Tenggelam

Sebelumnya, Kepala Laboratorium Geodesi ITB, Heri Andreas, menyampaikan pendapatnya terkait pernyataan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, yang menyebut Jakarta akan tenggelam dalam 10 tahun terakhir.

Menurutnya, laju penurunan permukaan tanah di Jakarta sudah melandai. Heri justru menyebut penurunan permukaan tanah yang mengkhawatirkan terjadi di tiga wilayah di Jateng. Yakni Pekalongan, Semarang, dan Demak yang diprediksikan bakal tenggelam.

“Di tiga kota tersebut saat ini laju penurunan tanahnya sangat tinggi, 15-20 cm per tahun. Ini mirip di Jakarta pada 2007 – 2011, sangat mengkhawatirkan sebenarnya,” kata Heri Andreas dikutip dari Solopos.com, melansir Detik.com, Senin (2/8/2021).

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya