SOLOPOS.COM - Para warga menggelar atraksi budaya berupa reog dalam ajang Pasar Budaya Sangir di wilayah Desa Krikilan, Kalijambe, Sragen, Sabtu (20/11/2021). (Istimewa/Agus Ariyanto)

Solopos.com, SRAGEN — Delapan desa di Kabupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar menggelar pasar budaya secara serentak pada Sabtu-Minggu (20-21/11/2021). Mereka dengan menyuguhkan hasil produksi desa masing-masing.

Pasar budaya itu didukung dan dipromosikan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) lewat ajang Sangirun Night Trail Run 2021.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Pembukaan Sangirun Night Trail Run 2021 dilaksanakan pada Sabtu malam di Museum Sangiran, Krikilan, Kalijambe, Sragen. Dalam pembukaan itu diberangkatkan 100 pelari secara bertahap untuk menempuh rute sepanjang 25 km.

Delapan desa yang membuka pasar budaya itu akan disinggahi para peserta Sangirun Night Trail Run 2021. Delapan desa itu di antranya Krikilan (Kalijambe), Ngebung (Kalijambe), Bukuran (Kalijambe), Manyarejo (Plupuh), Sumomorodukuh (Plupuh), Pungsari (Plupuh), Brangkal (Gemolong), Rejosari (Kabupaten Karanganyar), dan Dayu (Kabupaten Karanganyar).

Baca Juga: Sangirun Night Trail 2021 Diramaikan 100 Pelari, Ada Artisnya Juga 

Camat Kalijambe, Rusmanto, saat dihubungi Solopos.com, Sabtu, mengatakan Pasar Budaya Desa Krikilan itu sebenarnya sudah lama dan rutin diadakan setiap Minggu. Karena ada kegiatan Sangirun Night Trail Run 2021 maka pasar budaya dibuka selama dua hari, yakni Sabtu-Minggu.

Di wilayah Kalijambe, kata dia, ada tiga desa yang sama-sama buka pasar budaya, yakni Krikilan, Bukuran, dan Ngebung. Dia mengatakan khusus Bukuran dan Ngebung itu baru dibuka kali kedua ini.

“Selain di Kalijambe ada desa-desa di Plupuh, Gemolong, dan Kabupaten Karanganyar yang juga membuka pasar budaya. Rencana para pelari sepanjang 25 km itu akan mampir ke tempat-tempat itu. Mayoritas pasar budaya itu menyediakan kuliner lokal dan tradisional serta suvenir. Seperti di Krikilan itu ada 40 stan yang dibuka dengan aneka kuliner tradisional dan suvenir,” katanya.

Prospektif Angkat Ekonomi

Rusmanto mengatakan animo masyarakat cukup baik. Dia menyebut Pasar Budaya Krikilan itu sudah dikenal sampai ke Solo dan daerah sekitarnya. Dia melihat prospek ke depan bagus untuk meningkatkan geliat ekonomi masyarakat Krikilan. Dia menyampaikan biasanya buka pukul 07.00 WIB hingga 10.00 WIB.

Baca Juga: Mau Diresmikan Bupati Sragen, Jembatan Wisanggeni Terendam, Batal Deh

Kepala Desa Krikilan, Kalijambe, Sragen, Widodo, menyampaikan antusian pengunjung di Pasar Budaya Krikilan berkurang karena ada tujuh desa lainnya yang buka pasar budaya secara bersamaan. Widodo menyampaikan turunnya pengunjung di Pasar Budaya Krikilan sampai 40%. Dia mengatakan sebenarnya pasar budaya yang dihelat desa itu berdiri sendiri dan terpisah dengan kegiatan Sangirun Night Trail Run 2021.

“Kenapa delapan desa itu bisa kompak mengadakan pasar budaya karena dorongan dari Kemenparekraf. Kalau di Krikilan bisa jadi itu tindak lanjut atas kunjungan menteri dulu. Awalnya pengembangan pasar budaya itu hanya lima desa, yakni Krikilan, Ngebung, Bukuran, Manyarejo, dan Dayu di Kabupaten Karanganyar. Kemudian diperluas menjadi delapan desa itu. Mestinya setiap desa punya ciri khas sendiri tetapi ada yang sama dengan desa lainnya,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya