SOLOPOS.COM - Warga antre untuk mendapatkan minyak goreng sebanyak dua liter di Kantor Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, Selasa (22/2/2022). (Abdul Jalil/Solopos.com)

Solopos.com, MADIUN — Ratusan warga rela antre untuk mendapatkan minyak goreng sebanyak 2 liter di Kantor Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, Selasa (22/2/2022). Mereka harus menunggu berjam-jam untuk mendapat jatah minyak goreng.

Pantauan Madiunpos.com, jaringan Solopos Media Group, ratusan orang berada di kantor kecamatan untuk mendapatkan minyak goreng dengan harga miring. Terlihat warga antre dengan bergerombol tanpa memerhatikan protokol kesehatan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Satu per satu warga yang telah antre di kantor Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun itu dipanggil petugas untuk mendapatkan jatah dua liter minyak goreng. Warga diminta untuk menunjukkan kartu keluarga (KK) kemudian didata oleh petugas. Setelah itu, baru mendapatkan dua liter minyak goreng.

Seorang warga yang ikut antre, Umi, mengatakan telah datang ke kantor kecamatan sejak pukul 08.00 WIB. Setibanya di kantor kecamatan, dia mendapati sudah banyak warga yang mengantre. Meski sejak pagi datang, sampai pukul 11.00 WIB, Umi ternyata tidak kunjung dipanggil petugas.

Baca juga: Minyak Goreng Langka, Pelaku UMKM di Madiun Sempat Tak Produksi 12 Hari

“Sudah menunggu dari jam 08.00 WIB. Ya semoga kebagian jatah minyak goreng,” kata warga Desa Sumberejo, Kecamatan Geger itu.

Umi menuturkan dirinya datang jauh-jauh ke Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, memang untuk mendapatkan minyak goreng seharga Rp13.500 per liter. Dia mengaku saat ini kesulitan mendapatkan minyak goreng. Meskipun ada minyak goreng di toko, harganya pun mencapai Rp22.000 per liter.

“Saya sering nyari-nyari minyak goreng yang harganya Rp14.000 itu enggak pernah dapat. Makanya saya datang ke sini untuk dapat minyak goreng yang harganya murah,” jelas dia.

Hal senada juga disampaikan Winarni. Dia mengaku sudah menunggu sejak pukul 09.30 WIB. Namun, sampai pukul 11.00 WIB, namanya juga belum dipanggil petugas.

“Selama ini belum pernah antre untuk mendapatkan minyak goreng. Baru kali ini saja antre minyak goreng,” kata dia.

Baca juga: Mantap! Mancing Ikan, Pria Madiun Malah Dapat Sapi

Baik Umi maupun Winarni berharap pemerintah bisa segera bertindak supaya harga minyak goreng bisa turun seperti sebelumnya. Selain itu, pemerintah juga harus memastikan ketersediaan minyak goreng di pasaran.

Kasi Pemberdayaan Masyarakat Desa Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, Basuki Rahmat, menyampaikan pemerintah menyediakan minyak goreng sebanyak 3.000 liter pada operasi pasar minyak goreng kali ini. Kuota minyak goreng tersebut disediakan untuk 1.500 keluarga di Geger.

“Jadi, setiap keluarga hanya dijatah dua liter. Kami hanya menyediakan 3.000 liter,” jelas dia.

Untuk mendapatkan minyak goreng tersebut, kata Basuki, warga harus membawa kartu keluarga. Selain itu, minyak goreng tersebut diperuntukkan untuk warga Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya