SOLOPOS.COM - Sejumlah siswa SDN 4 Pare, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, sedang bermain bola di halaman sekolah, Jumat (15/7/2022). (Solopos.com/Luthfi Shobri M)

Solopos.com, WONOGIRI — Semangat Haikal, satu-satunya siswa baru di SDN 4 Pare, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, menjadi alasan orang tuanya menyekolahkan sang anak ke SD setempat. Meski tahu akan sendirian di kelas, namun Haikal tak mempermasalahkannya.

Hal itu dikisahkan Ibu Haikal, Karniati, 38, saat ditemui Solopos.com di kediamannya, Jumat (15/7/2022). Sebelum mendaftarkan anaknya ke SDN 4 Pare, Karniati mengaku sempat mendaftarkan Haikal ke SDN 1 Pare. Alasannya agar sang anak tak sendirian di kelas jika mendaftar ke SDN 4 Pare.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Karniati mengetahui tak ada anak yang mendaftar di SDN 4 Pare saat pendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPDB) berlangsung di akhir Juni 2022. Namun niat menyekolahkan ke SDN 1 Pare itu diurungkan.

“Anaknya enggak mau sekolah di SDN 1 Pare. Pas saya tawari mendaftar ke SDN 1 Pare, dia bilang eggak usah Bu. Jauh. Pilih sekolah di SDN 4 Pare, enggak mau di SDN 1 Pare. Jadi ya sudah, saya setuju-setuju saja. Yang penting Haikal semangat sekolahnya,” kata Karniati.

Pada Jumat pagi, Haikal tak masuk sekolah. Absennya Haikal menurutnya bukan karena anaknya bermasalah, melainkan pada hari itu ia sakit.

Baca Juga: Cuma Dia Siswa Baru di SDN 4 Pare Wonogiri, Haikal Ngaku Enggak Apa-apa

“Kemarin [Kamis] masih masuk. Enggak ada masalah apa-apa. Cuman hari ini dia [Haikal] sakit batuk sama pilek. Jadi pilih enggak masuk sekolah,” jelasnya.

Meski Karniati merasa kasihan menyusul anaknya sendirian di kelas, hal itu kini sudah tak menjadi masalah. Haikal tak mengeluh selama empat hari pertama masuk. Mlai dari tiga hari masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) dan sehari mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) normal.

Saat di kelas Haikal memang menjadi siswa hanya seorang diri. Tapi saat di luar kelas, utamanya saat waktu istirahat tiba, Haikal masih bisa bertemu dan bermain bersama siswa lainnya. Haikal senang sekaligus semangat dengan kondisi itu.

“Malah kemarin itu saking semangatnya bersekolah, Haikal sering terlambat pulangnya. Katanya main sama teman-temannya dulu di halaman sekolah,” imbuhnya.

Baca Juga: 1 Siswa Diduga Jadi Korban Perundungan, Ini Upaya Pencegahannya

Di halaman sekolahnya, Haikal bermain bola bersama siswa lainnya. Haikal tak mempermasalahkan bermain dengan teman berbeda kelas.

Rumah Haikal berlokasi tak jauh dari SDN 4 Pare, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri. Jaraknya sekitar 100 meter.

Dekatnya jarak antara rumah dengan sekolah itu membikin Haikal tetap ingin bersekolah di SDN 4 Pare. Selain jaraknya yang dekat, jumlah anak seusia SD di lingkungan sekitar rumah Haikal tak sedikit.

“Jadi selama di rumah itu Haikal bermain dengan tetangganya. Sudah kenal sejak sebelum masuk SD,” katanya.

Baca Juga: Haikal Satu-Satunya Siswa Baru SDN 4 Pare Wonogiri, Ini Komentar Kasek

Salah seorang tetangga Haikal, yakni Haryanti, 31, tetap menyekolahkan anaknya di SDN 4 Pare. Saat ini, anak dari Haryanti sudah duduk di kelas II. Jumlah siswa kelas II SDN 4 Pare mencapai 12 orang.

“Pilihan menyekolahkan anak di SDN 4 Pare karena lokasinya yang dekat. Sama seperti alasan Haikal,” katanya.

Praktisi Psikolog, Hening Widyastuti, mengatakan seorang anak yang sendirian belajar di ruang kelas tak mempengaruhi psikis anak yang bersangkutan.

“Harapan bagi siswa kelas I sampai III itu kan bermain. Tapi hal ini tidak didapatkan oleh anak ini [Haikal]. Yang terjadi saat KBM di kelas hanya dia dan gurunya. Efek psikologisnya yang jelas karena efek sedihnya itu. Misalkan ia berpikir, kok saya sedih, sendiri enggak ada teman yang lain,” ujarnya saat dihubungi Solopos.com, Jumat.

Baca Juga: Kisah Haikal, Satu-Satunya Siswa Baru di SDN 4 Pare Wonogiri

Hening meyakini kekhawatiran itu tak bakal terjadi jika siswa tersebut bahagia. Terlebih jika di lingkungan rumah, Haikal masih memiliki teman bermain.

Sepanjang masih berinteraksi dengan kawan lainnya, kejadian seperti yang dialami Haikal tak bermasalah.

“Enggak berpengaruh ke psikis si anak. Hanya saja dia menjadi sedih karena tidak ada teman yang lain. Semangatnya jadi berkurang,” ulasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya