SOLOPOS.COM - Kondisi Selter PKL Manahan Solo di Jl Menteri Supeno sudah kosong pada Jumat (20/5/2022). (Solopos/Afifa Enggar Wulandari)

Solopos.com, SOLO — Deretan lapak pedagang kaki lima di selter sisi barat dan utara Stadion Manahan Solo yang biasanya ramai kini terlihat sepi. Berdasarkan pantauan Solopos.com, Jumat (20/5/2022), sudah tidak aktivitas perdagangan di lokasi itu.

Para pedagang sudah pindah menyusul rencana revitalisasi selter oleh Pemkot Solo pada Mei 2022 ini. Kondisi itu membuat para juru parkir (jukir) yang biasa mencari rezeki di sekitar selter ikut terkena dampaknya. Mereka harus memikirkan nasib beberapa bulan ke depan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Para jukir mengatakan penghasilan mereka menurun drastis. Tidak ada lagi pengunjung yang datang untuk makan atau sekadar nongkrong dan menitipakn kendaraan ke mereka.

Salah satu jukir di selter PKL Manahan Jl Menteri Supeno, Solo, Hengki, saat ditemui Solopos.com, Jumat, mengatakan ada penurunan jumlah jukir yang bertugas di sepanjang Jl Menteri Supeno. Sebelumnya, Hengki bersama ketujuh kawannya mengais rezeki dari hasil parkir di sana.

Ekspedisi Mudik 2024

“Ada [jukir], lha ini dari sana [ujung timut Jl Menteri Supeno] sampai sini [depan Masjid Siti Aisyah] cuma berapa itu. Tiga orang termasuk saya,” jelas Hengki sambil menunjuk dua rekannya di sisi timur.

Baca Juga: Penataan Kawasan, PKL Mulai Kosongkan Selter Manahan Solo

Hengki mengatakan sudah sejak Senin, PKL mulai mencicil mengangkut barang dan mengosongkan lapak di selter Manahan. Namun, selter baru benar-benar kosong saat deadlin pengosongan yang diberikan Pemkot Solo, Rabu (18/5/2022). “Pun [sudah] dari Senin. Rabu terakhir,” jelasnya.

Hengki biasanya menjadi jukir sejak pagi hingga menjelang magrib. Dalam sehari, ia mampu meraup Rp200.000 dari uang jasa parkir. Itu hasil dari lahan parkir sepanjang 20 meteran saja.

Lahan lain harus ia bagi-bagi dengan jukir lain. “Persentasenya? Berapa ya. Kalau diuangkan ya Rp200.000 bersih bisa. Hanya dari sini sampai sini. Bagi-bagi sama yang lain,” tuturnya.

Baca Juga: 5 Hari Lagi Selter Manahan Solo Dibongkar, PKL Relokasi Ke Mana?

Masih Beruntung

Berdasarkan pantauan Solopos.com, seluruh petak selter PKL Manahan Solo sudah kosong dari pedagang dan perkakas mereka. Kepadatan kendaraan di Jl Menteri Supeno bukan lagi dari pelanggan PKL melainkan jemaah Salat Jumat di Masjid Siti Aisyah di Jl Menteri Supeno.

Saat hari kedua selter dikosongkan, Jumat, Hengki hanya bekerja dari pukul 11.00 WIB hingga sekitar 13.00 WIB. Hal itu dikarenakan banyak jemaah yang melaksanakan Salat Jumat di Masjid Siti Aisyah. Meski hanya mendapat seperempat dari pendapatan biasanya, Hengki masih beruntung.

“Bisa markir ya karena di sini [masjid] kalau Salat Jumat ramai. Parkirnya sampai sini kan. Jauh [penghasilannya]. Ini palingan cuma Rp50.000, ya sepertiga atau seperempatnya lah” katanya.

Baca Juga: Ada Penataan, Ratusan PKL Selter Manahan Solo Siap-Siap Libur Setahun

Juru parkir lain di Selter PKL Manahan, Solo, Irfan, nasibnya tak beda jauh dengan Hengki. Irfan mengatakan pengosongan selter Manahan berdampak signifikan pada penghasilan para jukir. Selama ini, kendaraan parkir di Jl Menteri Supeno didominasi pembeli di Selter Manahan.

“Ya otomatis. Kalau pembeli enggak ada, yang parkir juga enggak ada ta. Beda jauh [pendapatannya], sekarang kan hanya bisa parkir pas Jumatan gini, atau kalau lagi ada kajian di masjid situ.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya