SOLOPOS.COM - Ilustrasui uji kelaikan jalan angkutan umum. (JIBI/Semarangpos.com/Imam Yuda Saputra)

Solopos.com, SEMARANG Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menetapkan hari Selasa sebagai Hari Angkutan Umum atau Public Day. Bagaimana reaksi masyarakat sebagaimana dicerminkan netizen atau warganet.

Melalui kebijakan itu, masyarakat Kota Semarang diimbau menggunakan moda transportasi umum dan dari jika ingin bepergian pada hari Selasa. Kebijakan itu disampaikan wali kota yang karib disapa Hendi itu melalui akun Instagram pribadinya di @hendrarprihadi, Sabtu (29/5/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Hari Angkutan Umum dan Daring di Kota Semarang. Setiap hari Selasa, mulai 8 Juni 2021 sampai 6 Juli 2021,” tulis Hendi melalui akun Instagram.

Baca Juga: BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem di Pekan Lebaran!

Ekspedisi Mudik 2024

Hendi mengaku meski bersifat imbauan, namun kebijakan ini wajib dijalankan seluruh aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkot Semarang. Ia beralasan kebijakan Hari Angkutan Umum Semarang itu dibuat sebagai upaya mengurangi pemakaian kendaraan pribadi dan juga menyambut Hari Lingkungan Hidup yang jatuh pada 5 Juni 2021.

“Menyambut Hari Lingkungan Hidup yang jatuh pada tanggal 5 Juni 2021, maka mulai 8 Juni-6 Juli nanti, Pemkot Semarang mengajak masyarakat untuk beraktivitas dengan transportasi umum dan daring setiap Selasa, selama rentang waktu tersebut,” ujar Hendi kepada wartawan di Semarang, Minggu (30/5/2021).

Langkah itu diambil sebagai bagian upaya mengurangi pemakaian kendaraan pribadi. “Semangatnya mengurangi pemakaian kendaraan pribadi. Kalau pegawai Pemkot Semarang sifatnya wajib. Kalau masyarakat masih imbauan. Hanya saja pada hari itu kita berlakukan tarif parkir insidentil dan progresi bagi kendaraan roda 2 dan roda 4. Jadi untuk masyarakat tidak wajib karena tidak bisa langsung tiba-tiba mengubah kebiasaan.”

Butuh Dukungan Masyarakat

Hendi berharap kebijakannya tersebut didukung juga oleh pelaku jasa transportasi umum maupun daring.

“Baik itu BRT Trans Semarang, angkutan kota, taksi, dan ojek online, saya harap bisa meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat supaya lebih nyaman beraktivitas,” imbuhnya.

Selain itu, Hendi juga meminta seluruh pelaku jasa transportasi untuk meningkatkan penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dalam melayani pelanggan.

Baca Juga: 4 Zodiak Ini Konon Kerap Lari dari Tanggung Jawab

“Saya lihat sekarang setiap operator memiliki program protokol kesehatan, tapi karena perkiraan ada peningkatan jumlah pengguna pada hari itu [Selasa], saya harap untuk lebih ditingkatkan. Harus lebih masif lagi,” jelasnya.

Kebijakan Hendi ini pun mendapat respons positif dari netizen. Mayoritas netizen merasa tidak keberatan jika kebijakan Hari Angkutan Umum atau Public Day di Semarang itu diwajibkan secara serentak, bukan hanya untuk ASN tapi juga masyarakat keseluruhan.

“Siapp berg ojek ria … seminggu sekali oke lahh,” tulis akun @arnazandrar.

“Tarifnya lbh murah ya pak? Ada promo discount,” sambung akun @lee.cute93.

“Mantul pak,” tulis akun @anggihasibuan.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya