Solopos.com, WONOGIRI—Kabupaten Wonogiri menyabet penghargaan sebagai kabupaten terinovatif pada penganugerahan Innovative Government Award (IGA) 2021 yang diinisiasi Kementarian Dalam Negeri (Kemendagri), Rabu (29/12/2021).
Kategori kabupaten terinovatif merupakan predikat tertinggi. Dalam lingkup Jawa Tengah hanya ada dua kabupaten yang meraih kategori terinovatif. Selain Wonogiri, daerah lain yang mendapatkannya Kabupaten Tegal. Nilai yang diperoleh Kabupaten Wonogiri lebih tinggi dari pada Kabupaten Tegal.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Penganugerahan IGA 2021 digelar secara tatap muka dan virtual. Wakil Bupati (Wabup) Wonogiri, Setyo Sukarno, mengikuti acara tersebut secara virtual di Ruang Plintheng Semar Sekretariat Daerah (Setda). Dia didampingi Sekretaris Daerah (Sekda), Haryono, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang), Heru Utomo, dan sejumlah pejabat lain.
Baca Juga: Mobil Listrik SMK Daya Wangsa Wonogiri, Impian Jadi Kenyataan
Kepala Bappeda Litbang, Heru Utomo, saat ditemui wartawan seusai mengikuti acara penganugerahan, menyampaikan penghargaan tersebut merupakan penghargaan kedua yang diraih. Kabupaten Wonogiri memperoleh penghargaan dengan kategori yang sama pada 2020 lalu.
Pada IGA 2021 Pemerintah Kabupaten (Pemkab) mendaftarkan 309 inovasi ciptaan 2019-2020 yang tujuh di antaranya merupakan inovasi unggulan. Tujuh inovasi unggulan itu dipaparkan Bupati Joko Sutopo secara virtual saat tahap penilaian.
Inovasi tersebut, seperti Sistem Resi Gudang Mengayomi Petani (Ridamini) yang merupakan Program Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (KUKM Perindag), Program Beasiswa bagi Mahasiswa Berprestasi, dan Simpel Ayah Sukses PT BPR BKK Wonogiri (Perseroda), produk simpanan pelajar untuk anak yatim dari CSR dan orang tua asuh.
Baca Juga: Lantik 168 Pejabat Eselon IV Jadi Pejabat Fungsional, Jekek Minta Maaf
Selain itu inovasi yang diciptakan SMK Daya Wangsa, yakni mobil listrik, alat penangkap hama padi, dan aplikasi untuk menjual produk usaha mikro kecil menengah (UMKM). Ada juga Program Maju Bersama Tanggulangi Stunting (Jumangin) yang merupakan program Puskesmas Pracimantoro I.
“Sesuai ketentuan, inovasi yang didaftarkan adalah inovasi yang diciptakan dua tahun terakhir. Kalau untuk IGA 2021 berarti inovasi yang didaftar ciptaan 2019-2020,” kata Heru.
Dia menjelaskan, hasil penilaian IGA terdapat lima kategori, yakni disclaimer atau tidak dapat dinilai, kurang inovatif, inovatif, sangat inovatif, dan terinovatif. Kabupaten Wonogiri mendapat predikat tertinggi, yakni kategori kabupaten terinovatif.
Baca Juga: Premi Asuransi Tak Disetor, 31 Pamong di Wonogiri Rugi Rp184 Juta
Kedua Nasional
Dalam skala nasional ada 10 kabupaten terinovatif. Skor indeks tertinggi diraih Kabupaten Banyuwangi, yakni 84,19. Kabupaten Wonogiri berada di urutan kedua dengan skor indeks 75,51.
“Di Jawa Tengah hanya ada dua kabupaten yang mendapat predikat kabupaten terinovatif. Selain Wonogiri juga Tegal. Tapi, skor indeks Wonogiri jauh lebih tinggi dari Tegal. Skor indeks Tegal 62,06,” imbuh Heru.
Dia melanjutkan, kabupaten terinovatif akan mendapat reward, yakni akan diusulkan ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk mendapatkan dana insentif daerah (DID).
Baca Juga: Pelintas Antarwilayah Dites Antigen di Wonogiri
Sementara itu, Wabup Setyo Sukarno, mengatakan penghargaan tersebut merupakan capaian bersama. Inovasi yang diikutkan dalam IGA tidak hanya inovasi yang diciptakan Pemkab, tetapi dari organisasi perangkat daerah (OPD), satuan pendidikan, dan pemerintah desa/kelurahan.
Inovasi diciptakan tidak semata mengejar penghargaan, tetapi utamanya untuk meningkatkan pelayanan masyarakat.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
