SOLOPOS.COM - Skuad PFA Surakarta U13 keluar sebagai juara Zona Madiun, Jawa Timur, Liga Topskor di Stadion Wilis, Madiun, beberapa waktu lalu. (Istimewa/Dok PFA Surakarta)

Solopos.com, SOLO – PFA Surakarta U13 berhasil keluar sebagai juara Liga Topskor Zona Madiun, Jawa Timur, dan melaju sebagai wakil Zona Jawa Timur dalam Liga Topskor Nasional. Sekolah Sepak Bola (SSB) asal Mojolaban, Sukoharjo, itu tercatat sebelas kali bermain dengan hasil sembilan kali menang, dua seri, dan tidak pernah terkalahkan.

Pelatih PFA Surakarta, Dwi Joko, kepada Solopos.com, Selasa (18/1/2022) mengatakan PFA Surakarta di bawah pelatih M. Khairullah keluar sebagai perwakilan zona asal Madiun. Liga Topskor merupakan liga untuk para calon atlet dengan beberapa zona salah satunya di Madiun Jawa Timur. Di Provinsi Jawa Tengah, zona dimainkan di Pati namun PFA Surakarta memilih bergabung bersama Madiun.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Tahun lalu kami di Pati, juara juga. Tetapi karena jarak yang terlalu jauh kami memilih Madiun. Selain itu memilih Jawa Timur untuk mengenalkan kepada anak-anak tipe bermain khas Jawa Timur. Sehingga anak memiliki wawasan yang luas tentang permainan sepak bola,” kata mantan pemain Persis Solo itu.

Baca Juga: Tak Setuju Haruna Soemitro, Ketum PSSI: Prestasi Perlu Proses!

Ia menambahkan sudah hampir tiga bulan skuad SSB asal Sukoharjo bertanding setiap pekan di Madiun. Anak-anak PFA menjadi merasakan atmosfer kompetisi yang ideal. Pemain dan pelatih pun dituntut memberikan yang terbaik setiap pekan.

Menurutnya wakil dari Jawa Timur tidak hanya PFA Surakarta saja. Namun pemain-pemain terbaik zona itu dikumpulkan oleh pencari bakat dalam sebuah tim. Tidak menutup kemungkinan anak-anak PFA Surakarta akan mewakili dua tim.

“Bagi saya tidak masalah kalau anak-anak kami diminta bergabung ke tim Topskor Indonesia, memang tujuannya anak-anak bisa dilihat. Kompetisi Topskor ini pembinaan sangat ideal bukan sekadar turnamen. Kami belum tahu berapa anak-anak kami yang bergabung ke sana, rencananya setelah Lebaran putaran nasional dimulai,” kata dia.

Baca Juga: Mengingat Lagi Maskot Persis Solo Juna si Alap-Alap

Dwi mengatakan kepada anak-anak U13 mengarahkan untuk selalu bermain tim. Usia 13 tahun merupakan fase pengembangan permainan. Masa depan anak-anak masih sangat panjang untuk menuju kelas profesional. Ia menargetkan anak-anak bisa dipantau pemandu bakat dan bisa naik kelas.

“Seperti slogan PFA, mendidik, membina, menyalurkan. Kalau juara itu bonus, yang terpenting individu anak-anak,” imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya