SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Hari Selasa (6/7/2021), pukul 11.13 WIB, sekretaris kantor, Hani mengirim pesan tanpa kata. Hanya emoticon menangis. Sontak saya melonjak. Saya tidak siap mendengar kabar ini. Tetapi perasaan saya mengarah ke satu nama. Meski berat, saya menguatkan diri untuk menelpon Hani. Dan benar. Ada kabar sangat menyesakkan. Sahabat kami, Wahyu Widodo, Selasa pukul 10.00 WIB berpulang. Memang sudah beberapa hari terakhir, Mas Wahyu dirawat di ruang isolasi RS Yarsis Sukoharjo.

Tangan saya bergetar. Sedetik kemudian telepon dan pesan masuk bertanya tentang kabar ini. Saya gemetaran sambal menjawab beberapa pertanyaan yang sempat saya jawab. Sebelum kabar itu, kawan kami alumni Solopos yang berada di Semarang, Amir Tohari, sempat mengabarkan sedang mencarikan obat dan terapi untuk Wahyu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Demikian juga dengan sahabat kami, mantan Pemimpin Redaksi Solopos yang ada di Jakarta, Bayu Widagdo, juga berkabar hal yang sama: membantu mencari obat untuk Wahyu. Upaya yang sama juga dilakukan sahabat dan teman di Solopos, juga teman atau kenalan lainnya.

Saya sempat berkabar, mendoakan dan menguatkan Mas Wahyu. Terutama atas meninggalnya ibundanya yang tinggal di Kudus, Senin (5/7/2021), sehari sebelumnya. Dan kepergian ini seperti sulit dipecaya. Saya sering menemaninya berkunjung ke berbagai kota ntuk keperluan pekerjaan.

Kawan saya itu selalu mempunyai dialog panjang dan lucu dengan putra-putrinya melalui sambungan video call. Kebiasaannya beribadah dan berzikir juga semakin meningkat akhir-akhir ini. Semoga semua itu bisa menjadi teman abadi untuknya di alam sana.

Kami di Solopos, memang sudah lebih dari sekadar teman kerja. Sudah menjalin seperti saudara. Diskusi dan tukar pendapat, silang pendapat dan bersepakat, selama berbelas dan berpuluh tahun di Solopos, menguatkan kami sebagai saudara.

Maka ketika kabar itu pasti, sahabat kami Wahyu Widodo, berpulang, Kembali ke pemiliknya yang sejati, Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT, bagaimanapun, serasa kekuatan kami rapuh seketika. Dia pria hebat, penyayang keluarga. Dia teman dan sahabat yang setia. Pekerja keras yang pantang menyerah. Selalu ramah kepada siapa saja.

Sampai kami pun kesulitan mencari foto yang pas untuk ilustrasi kabar lelayu dirinya. Semua fotonya selalu tersenyum. Dia seperti tak pernah menyimpan beban.

Kabar kepergian Wahyu Widodo, atau biasa kami menyapanya Mas Wahyu, membuat kami kehilangan kata-kata. Seperti tak percaya. Mas Wahyu meninggal setelah sejak 29 Juni menjalani perawatan di RS.

Mas Wahyu yang semestinya akan genap berusia 47 tahun pada 29 Juli nanti, meninggalkan banyak pelajaran dan kenangan bagi kami. Sejak bergabung dengan Solopos pada 2000, hidupnya didedikasikan untuk perusahaan ini. Jika sudah bekerja, seperti tak kenal waktu. Semua tenaga dan pikiran dia curahkan untuk kemajuan perusahaan yang dia cintai.

“Saya bisa seperti ini [memiliki karier] karena Solopos. Jadi sudah sewajarnya saya berikan segalanya untuk Solopos,” begitu kata Mas Wahyu kepada Senior Manager Integrated Marketing Solution (IMS) Solopos, Yonantha Candra P, saat mereka menuju Jakarta untuk menunaikan tugas kantor, Mei lalu.

Pemimpin Redaksi Solopos, Rini Yustiningsih, menganggap Wahyu tak hanya rekan kerja. Dia merupakan partner debat dan diskusi yang hebat hingga bersepakat untuk mencari solusi terbaik.

“Saya benar-benar kehilangan sahabat, teman. Etos kerjanya luar biasa, gigih. ‘Dicoba dulu pakai jalur ini, kalau menthok golek dalan liane’. Dia juga sering bawa buah-buahan hasil berkebunnya ke kantor,” kenang Rini.

Sampai dengan Selasa malam, beragam grup WhatsApp dan kolega kami, menyampaikan ucapan duka cita atas berpulangnya Mas Wahyu. Kariernya yang panjang di dunia periklanan bersama Solopos membuat lingkaran pergaulannya sangat luas.

Dia mempunyai pertimbangan-pertimbangan berbasis pengalaman dan taktikal yang sangat luas. 21 Tahun Mas Wahyu mengajarkan banyak hal ke kami, “tak ada yang tak mungkin, dan doa yang menjadikan mungkin.”

Selasa sore Mas Wahyu telah dimakamkan secara protokol Covid-19. Selamat jalan Mas Wahyu, semoga amal ibadahmu diterima di sisi Allah SWT. Semoga husnul khatimah untukmu kawan…

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya