SOLOPOS.COM - Mahasiswa Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY) meraih kembali juara 3 dalam National Paper Competition Celebes Geo Summit (CGS) 2021. (Istimewa)

Solopos.com, JOGJA — Mahasiswa Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY) meraih kembali juara 3 dalam National Paper Competition Celebes Geo Summit (CGS) 2021, yang diselenggarakan oleh Universitas Hasanuddin, Makassar.

Kompetisi ini dilaksanakan secara daring dan luring dengan mengangkat tema Geo Environment for Natural Resource Management Toward Golden Indonesia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kali ini tim ITNY masih diwakili oleh Unggul Prabowo bersama Reza Krisnandi dan Makruf Nur Hanafi dengan dosen pembimbing Obrin Trianda, S.T., M.T.

CGS mengambil Finalis 10 besar yang diumumkan pada 6 September 2021, dilanjutkan babak presentasi pada 23 September 2021, dan pengumuman pemenang pada Minggu (26/6/2021). Pada kompetisi itu juara 1 dan 2 masing-masing diraih oleh ITB dan ITERA.

Baca Juga: Mahasiswa Teknik Mesin ITNY Magang di CV Iman Nurcahaya

Dalam ajang itu wakil ITNY mengajukan paper berjudul Pengembangan Model Machine Learning untuk Eksplorasi Awal Keberadaan Nikel Laterit Berdasarkan Data Citra Digital. Sedangkan data diperoleh dari tempat kerja praktik di PT. GeoPartner Mineral, Kendari Sulawesi Tenggara.

Unggul mengatakan ada banyak faktor yang mendorong mereka memilih judul tersebut. Salah satu faktornya adalah Membuat suatu inovasi terobosan baru dalam dunia eksplorasi nikel laterit menggunakan machine learning.

“Proses identifikasi dari karakteristik soil endapan nikel laterit pada dasarnya dilakukan dengan panca indera, sehingga tidak menutup kemungkinan di era revolusi Industri 4.0 ini bisa dilakukan dengan bantuan komputer atau mesin,” ujar Unggul.

Baca Juga: Sejumlah Kampus di Jogja Belum Gelar Kuliah Tatap Muka, Ini Alasannya

Sementara itu, Obrin berharap dengan pemanfaatan teknologi yang mengedepankan efisiensi dan efektivitas ini akan menjadi suatu poin penting dalam Industri 4.0. Selain itu merupakan kunci untuk menuju pertambangan yang berkelanjutan dan mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi.

“Semoga geologist adaptif lebih adaptif dengan industri 4.0 sih, namun jangan sampai meninggalkan konsep dan basic geologinya,” ujar Dosen Geologi ITNY itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya