SOLOPOS.COM - Para kepala sekolah membawa tropi dan piagam sekolah adiwiyata berfoto bersama Bupati Sragen di Aula SMAN 1 Sragen, Jumat (21/1/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 13 sekolah dari jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK di Kabupaten Sragen berhasil mendapat penghargaan sebagai sekolah adiwiyata tingkat nasional dan mandiri. Penghargaan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, di SMAN 1 Sragen, Jumat (21/1/2022).

Adiwiyata adalah salah satu program Kementerian Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Diharapkan setiap warga sekolah ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat dan menghindari dampak lingkungan yang negatif.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sekolah tersebut terdiri atas enam sekolah penerima Adiwiyata Nasional tahun 2021 dan tujuh sekolah penerima Adiwiyata Mandiri tahun 2021. Sekolah penerima Adiwiyata Nasional itu yakni SMPN 1 Gemolong, SMPN 1 Sukodono, SMPN 2 Gondang, SMPN 2 Kedawung, SMPN 2 Mondokan, dan SMPN 2 Sambirejo.

Baca Juga: MTsN 4 Sragen, Satu-Satunya Madrasah Berbasis Riset di Bumi Sukowati

Sementara tujuh sekolah Adiwiyata Mandiri 2021 terdiri atas SDN 12 Sragen, SMPN 1 Masaran, SMPN 2 Gemolong, SMPN 2 Sidoharjo, SMPN 4 Sragen, SMAN 1 Sragen, dan SMKN 1 Kedawung.

Kabid Perencanaan Pengaduan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sragen, Arief Budi Jatmiko, menyampaikan pengumuman penghargaan adiwiyata nasional dan mandiri tahun 2021 itu disampaikan akhir Desember 2021.

“Penyerahan penghargaan ke sekolah oleh Bupati Sragen dibarengkan dengan momentum di SMAN 1 Sragen,” kata Arief.

“Awalnya ada 18 sekolah yang diusulkan, yakni tujuh sekolah untuk adiwiyata nasional dan 11 sekolah untuk adiwiyata mandiri. Saat diseleksi di tingkat provinsi, ada tiga sekolah yang gugur, yakni SDN 1 Girimargo [Adiwiyata Nasional], SMPN 6 Sragen dan SMPN 2 Tangen [Adiwiyata Mandiri]. Jadi ada 15 sekolah yang diusulkan ke KLHK dan gugur dua sekolah, yakni SMAN 1 Gondang dan SMPN 2 Karangmalang [Adiwiyata Mandiri] sehingga hanya 13 sekolah yang lolos,” jelas Arief.

Baca Juga: 15 SMPN Sragen Maju Adiwiyata Nasional-Mandiri

Sampai sekarang ada 81 sekolah Adiwiyata di Sragen. Mereka terdiri atas adiwiyata kabupaten (31 sekolah), adiwiyata provinsi (18), adiwiyata nasional (20), dan adiwiyata mandiri (12).

“Kami berharap pada tahun 2022 ini bisa mengajukan 30 sekolah untuk maju adiwiyata tingkat provinsi. Batas persiapan administrasinya paling lambat 25 Februari 2022 mendatang. Setiap tahun jumlah sekolah adiwiyata bertambah karena kerjasama DLH dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta warga sekolah,” jelasnya.

Sementara itu, Bupati Yuni menyadari minimnya dukungan anggaran dari pemkab kepada sekolah terkait program Adiwiyata ini. Oleh karenanya ia mengapresiasi betul sekolah-sekolah yang berhasil meraih predikat sekolah adiwiyata.

Baca Juga: Hadiah Minim, Lomba Sekolah Adiwiyata di Sragen Minim Peserta

“Pendampingan dari Pemkab Sragen sebenarnya tidak seberapa. Adiwiyata ini merupakan gerakan yang luar biasa, khususnya untuk anak didik,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya