SOLOPOS.COM - Pengunjung memadati Earung Tengkleng Klewer Bu Edi di kawasan Pasar Klewer, Solo, Jumat (17/6/2022). (Solopos/Siti Nur Azizah)

Solopos.com, SOLO — Meski sudah tenar dan tak pernah sepi pembeli, Warung Tengkleng Klewer Bu Edi di kawasan Pasar Klewer Solo hingga kini tidak memiliki cabang di mana pun. Warung kuliner khas Solo itu bahkan tidak melayani penjualan secara online.

Sulistri, penerus usaha Bu Edi yang merupakan generasi ketiga dalam keluarga yang menjajakan makanan berbahan dasar kambing berkuah itu mengatakan belum memiliki keinginan membuka cabang maupun bermitra dengan aplikasi pesanan online.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Alasannya, melayani penjualan offline di warungnya saja ia mengaku sudah kewalahan melayani pelanggan yang setiap hari selalu ramai memenuhi warungnya. Tri mengatakan sudah berkali-kali menolak tawaran untuk memasarkan tengklengnya lewat aplikasi seperti Grab Food, Shopee Food, maupun Gofood.

“Tidak [membuka di aplikasi pesan online] lebih nyaman begini dulu. Udah berkali-kali dateng sales-sales nawarin itu. Lagipula rasanya jadi beda, kalau pelanggan datang dan makan di sini ada perasaan senang ngelihatnya,” ujarnya saat berbincang dengan Solopos.com di warung Tengkleng Klewer Bu Edi, Jumat (17/6/2022),

Dalam mengelola warung warisan neneknya ini, Tri tidak dibantu karyawan dari luar, melainkan hanya kerabatnya sendiri. “Ada lima-enam ini bukan karyawan, tapi saudara-kerabat semua. Sejak ibu tiada, mereka ini semua yang bantuin,” tuturnya.

Baca Juga: Laris, Tengkleng Klewer Bu Edi Solo Habiskan 60 Kepala Kambing Sehari

Saat ditanya apakah keinginan membuka cabang di masa yang akan datang, Tri mengaku belum bisa memastikan. Menurutnya, saat ini pelanggan-pelanggan yang mendatangi warungnya sudah lebih dari cukup.

“Ya belum tahu ya ini. Sebenarnya ya pengin buka cabang, buka warung yang lebih besar. Tapi belum sempat, melihat pelanggan yang setiap hari datang ini saja sudah cukup,” tuturnya.

Pesanan Partai Besar

Tri menceritakan kesehariannya cukup padat dari sejak subuh hingga rampung berdagang sore hari. “Mulai semua persiapan habis subuh. Mulai milihin bahan, seperti tulang, kepala, jerohan, daging, nyiapin bumbu, tiap hari ya dibantu sama keluarga,” paparnya.

Baca Juga: Jalan-Jalan ke Pasar Klewer Solo, Jangan Lupa Jajan Kuliner Enak Ini

Tiap hari, Tri membuka Warung Tengkleng Klewer Bu Edi mulai pukul 12.00 WIB. Tidak sampai sore, lima bahkan enam panci besar tengkleng racikannya sudah habis.

“Belum sampai magrib itu udah habis, sehabisnya tutup. Kalau Sabtu, Minggu, tanggal merah, malah lebih cepet lagi habisnya. Kebanyakan dari luar [pembeli],” terangnya.

Tri menambahkan warung tengklengnya juga bisa menerima pesanan partai besar maupun kecil. Bahkan bukan hanya tengkleng, melainkan kudapan sejenis kambing lainnya, seperti gulai maupun tongseng.

Baca Juga: KABAR DUKA : Inilah Perjalanan Hidup Ediyem, Pemilik Tengkleng Bu Edi Klewer Solo

“Pas ada pesanan tengkleng, mulainya pukul 03.00 WIB, milihin bahan-bahan sama bumbunya. Khusus kalau ada pesanan bisa minta dibumbu gulai atau tongseng, kalau buat jualan ya tengkleng aja menunya,” paparnya

Tri mengatakan alasannya untuk tetap menjual satu jenis menu yakni tengkleng karena saat ramai tidak memungkinkan untuk memasak menu yang lain. “Ya kalau jualan kan repot kalau harus masak yang lain. Keadaannya ramai kan sudah seperti itu, tinggal nyediain satu jenis, biar cepat, yang beli juga senang,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya