SOLOPOS.COM - Kondisi bangunan Rusunawa Begalon I di Kecamatan Laweyan, Solo, Kamis (30/9/2021). (Solopos/Chrisna Chanis Cara)

Solopos.com, SOLO — Masalah akut di Ruman Susun Sederhana Sewa atau Rusunawa Begalon I Laweyan, Solo, tak hanya soal tunggakan pembayaran sewa dari penghuni. Ada sekitar 16 masalah akut lain yang membuat pengelola akhirnya menyerah dan mengembalikan pengelolaan Rusunawa itu ke Wali Kota Solo.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Kamis (30/9/2021), permasalahan akut di Rusunawa Begalon I antara lain terkait kondisi fisik bangunan. Bagian fasad bangunan rusunawa yang telah berusia 16 tahun itu kusam termakan usia. Banyak bagian catnya yang sudah mengelupas.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selain itu lingkungan sekitar rusunawa juga terlihat kumuh. Belum lagi banyak plafon atap bagian utama bangunan yang sudah jebol di sana-sini. Pada sisi barat, kondisi atapnya bahkan sudah rusak dan terbang disapu angin kencang.

Baca Juga: Waduh, Tunggakan Sewa Penghuni Rusunawa Begalon I Solo Sudah Akut

Permasalahan lainnya di Rusunawa Begalon I Solo yakni soal pasokan air bersih dari PDAM yang hanya bertahan tiga bulan awal karena pengelola yang minim pemasukan dari sewa penghuni tak mampu membayar tagihan. Penghuni pun akhirnya beralih ke sumur dalam. Itu pun alirannya kerap macet terutama di lantai IV.

“Masalah di sini seperti lingkaran setan. Kesadaran sebagian penghuni untuk membayar sewa rendah, sedangkan pengelolaannya juga tidak jelas. Tidak bisa terus seperti ini,” ujar penghuni rusunawa yang juga Ketua RT 07/RW 03 Begalon, CA Tutik Munjiati, saat ditemui Solopos.com di rusunawa, Kamis (30/9/2021).

Penghuni Dukung Penataan Ulang

Berikut perincian masalah di Rusunawa Begalon I Solo yang dihimpun Solopos.com dari hasil wawancara penghuni dan pengamatan langsung:

Baca Juga: Anjlok! Kasus Positif Covid-19 Aktif Solo Tinggal 67 Orang, 8 Dirawat

  1. Fasad bangunan mulai kusam termakan usia, banyak cat mengelupas.
  2. Lingkungan kumuh.
  3. Banyak plafon bangunan utama yang jebol.
  4. Atap sisi barat rusak, terbang terkena angin.
  5. Fasilitas air dari sumur dalam sering macet, terutama untuk lantai IV.
  6. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) mangkrak, tak pernah diganti sejak 2005.
  7. Tidak ada akses mendukung untuk difabel dan warga lansia.
  8. Alih fungsi lahan parkir untuk berjualan dan menyimpan barang.
  9. Tandon air rapuh dan berlumut.
  10. Fasilitas persampahan di setiap lantai tidak berfungsi karena kelebihan muatan.
  11. Banyak kamar yang mengalami kebocoran.
  12. Beberapa unit kamar berpindah di bawah tangan.
  13. Instalasi air tidak berfungsi.
  14. Kayu penopang atap mulai rapuh.
  15. Drainase mampat di sejumlah titik. Menimbulkan genangan saat hujan.
  16. Sejumlah begenser rusak.

Baca Juga: Langgar Lalin di Manahan Solo, 10 Orang Tak Didenda Malah Dapat Vaksin

Berangkat dari sederet permasalahan itu lah, Tutik pun mendukung rencana Pemkot Solo menata ulang pengelolaan Rusunawa Begalon I. Kabarnya UPT Rumah Sewa DPKPP Solo bakal menjadi pengelola baru Rusunawa Begalon I.

Problem Utama

Saat ini UPT masih mendata penghuni dan laporan keuangan sesuai instruksi Wali Kota, Gibran Rakabuming Raka. Tutik berharap pengelola baru nantinya dapat bersinergi dengan penghuni rusunawa agar fasilitas dapat dihuni dengan nyaman.

“Sekarang bisa dibilang warga sendiri yang berswadaya kalau ada kerusakan, sampai ke penyediaan fasilitas utama seperti air. Namun kemampuan kami sangat terbatas karena penghuni di sini berpenghasilan rendah. Sumur dalam yang kami bikin sudah rusak beberapa kali. Sekarang bisa dipakai tapi sering macet, terutama untuk penghuni lantai empat,” jelas Tutik.

Baca Juga: 9 Bulan Setelah Pilkada Solo 2020, Apa Kabar Bagyo Penantang Gibran?

Penghuni lain, Harsono, mengatakan ketersediaan air menjadi problem utama warga rusunawa selama beberapa tahun terakhir. Jaringan perpipaan yang terintegrasi di rusunawa juga macet sehingga warga berinisiatif membuat saluran air sendiri.

Selain itu, Harsono menyebut beberapa bagian bangunan seperti plafon rawan ambrol. “Saya pikir masalah penghuni rusunawa di sini hampir sama. Ya kami harap segera ada pembenahan, terutama masalah air,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya