SOLOPOS.COM - Arus lalu lintas berhenti saat ada kereta api melintas di Palang Joglo, Banjarsari, Solo, Jumat (7/6/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Penutupan simpang Joglo, Banjarsari, Solo, untuk pengerjaan proyek rel layang tahap I pada Juni-Juli 2022 ini membuat warga yang biasa melewati simpang itu putar otak mencari rute alternatif termasuk jalur tikus.

Pelaksana proyek rel layang tahap I akan melaksanakan pekerjaan pemindahan box culvert saluran air dan detour track kereta api pada Juni-Juli 2022. Hal itu membuat kawasan itu harus ditutup beberapa kali dan kendaraan dialihkan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, dua pekerjaan itu akan mengakibatkan penyempitan jalur di tengah simpang Joglo. Selain itu akan ada dua kali penutupan pada masing-masing simpang, utara dan selatan.

Simpang sisi utara akan ditutup pada 12-13 Juni dan 5-6 Juli 2022. Sedangkan simpang sisi selatan akan ditutup pada 14-15 Juni dan 7-8 Juli. Sejumlah warga yang biasa melintasi simpang Joglo Solo untuk masuk atau keluar Kota Solo sudah mulai memetakan rute alternatif.

Berbagai pilihan ditimbang dari sisi jarak tempuh, kondisi jalan, waktu tempuh, hingga biaya yang harus dikeluarkan. Selain lewat jalan tol, beberapa jalur tikus patut dipertimbangkan untuk rute alternatif selama Simpang Joglo ditutup.

Baca Juga: 3 Jembatan Ini Aman Dilewati Truk Berat Saat Simpang Joglo Solo Ditutup

Hari Sarbowo, warga perumahan Graha Mitra Berseri Wonorejo, Gondangrejo, Karanganyar, saat diwawancarai Solopos.com, beberapa waktu lalu, mengatakan ada beberapa alternatif jalur yang bisa digunakan saat hendak ke Solo dan menghindari kawasan Simpang Joglo.

Perlintasan KA Dukuh Sadon

Salah satunya melalui perlintasan sebidang kereta api (KA) tanpa palang pintu di Dukuh Sadon RW 005 Wonorejo. Jalur itu selama ini sudah menjadi jalur alternatif warga Gondangrejo ketika akan menuju wilayah Solo barat seperti Kelurahan Sumber, Manahan, Purwosari, dan sekitarnya.

Perlintasan sebidang kereta api di Sadon lumayan lebar dan bisa dilalui mobil namun harus bergiliran, tidak bisa bersimpangan dari dua arah sekaligus. Setelah melewati rel kereta tanpa palang yang menjadi tikus bagi pengguna jalan Simpang Joglo, Solo, itu, langsung menuju arah Ngipang.

“Dari rel KA langsung ambil arah Ngipang dan Jl Samodra Pasai, tembus ke di Jl Ki Mangun Sarkoro atau Banyuanyar,” tutur Hari. Jalur tersebut, menurut Hari, juga bisa dimanfaatkan pengguna jalan dari arah Solo yang ingin menuju ke wilayah Gondangrejo dan sekitarnya.

Baca Juga: Simpang Joglo Ditutup, DPUPR Solo: Truk Hindari Jembatan Ringin Semar!

Dari Solo kendaraan bisa ambil arah Klodran lewat Tugu Boto, Pandeyan, lalu ke arah Pasar Sapi, Kaliyoso. Menurut Hari, jalur ke utara melalui Klodran dan Pandeyan cukup lebar dan kondisinya cukup baik. Bahkan truk tronton bisa lewat jalur itu.

Jl Bromo Raya

Jalur tikus lainnya untuk menghindari Simpang Joglo, Solo, khususnya bagi pengguna jalan dari utara yang ingin ke Solo bagian tengah maupun timur bisa lewat Jl Bromo Raya, Banjarsari.

Kendaraan dari utara di Jl Solo-Purwodadi bisa belok kiri di Jetak, Wonorejo, sampai Jl Bromo Raya, Clolo, Banjarsari. “Di situ bisa lurus tembus Jl Sumpah Pemuda [depan Unisri], atau belok kiri lewat Jl Jaya Wijaya Mojosongo. Tergantung tujuannya,” kata Hari.

Jalur tersebut juga bisa dipakai pengguna jalan dari Solo tengah maupun timur yang ingin ke utara, baik Gondangrejo atau Gemolong dan sekitarnya. Namun kemungkinan besar penumpukan kendaraan juga akan terjadi di sepanjang Jl Bromo Raya.

Baca Juga: Awas Kecele! Ini Jadwal Penutupan Simpang Joglo Solo

Sebab jalur itu pun selama ini sudah cukup ramai kendaraan saat waktu berangkat dan pulang kerja. Lewat Jl Bromo Raya lebih dekat dibandingkan lewat Mojosongo atau Plesungan.

Sebelumnya, salah satu pengguna jalan Simpang Joglo Solo, Damar Sri Prakosa, warga Wonorejo, Gondangrejo, Karanganyar, mengaku memilih lewat jalan tol untuk menghindari Simpang Joglo saat berangkat dan pulang kerja dari kantornya di Solo.

Lewat tol menjadi salah satu pilihan Damar selain jalur tikus lewat perlintasan KA Sadon agar terhindar dari kemacetan di Simpang Joglo, Solo, atau saat simpang tersebut ditutup. Damar bahkan sudah berhitung biaya tambahan yang harus ia siapkan untuk membayar biaya masuk tol.

Baca Juga: Simpang Joglo Solo Ditutup, Sopir Truk Mumet Biaya Operasional Bengkak

Perhitungannya Rp3.000 untuk sekali jalan di tol. Artinya bila dalam sehari ia dua kali jalan lewat tol berarti harus membayar Rp6.000 sehari. Dalam sebulan, bila dia 25 hari masuk kerja, berarti biaya yang harus dikeluarkan untuk biaya jalan tol saat Simpang Joglo ditutup sekitar Rp150.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya