SOLOPOS.COM - Sejumlah kendaraan melintas di Tanjakan Bundelan di Kalurahan Jurangjero, Kapanewon Ngawen, Gunungkidul. Foto diambil Minggu (21/2/2021). (Harian Jogja/David Kurniawan)

Solopos.com, GUNUNGKIDUL — Selain tanjakan di Bukit Bego Imogiri, Kabupaten Bantul, masih ada empat tanjakan lain di DIY yang berada di jalur rawan kecelakaan.

Sebanyak empat tanjakan itu berada di Kabupaten Gunungkidul. Dinas Perhubungan Kabupaten Gunungkidul belum lama ini memetakan tanjakan yang dinilai memiliki risiko tinggi terjadinya kecelakaan. Kepala Dinas Perhubungan Gunungkidul, Rakhmadian Wijayanto, mengatakan pemetaan tanjakan rawan untuk mengurangi risiko kecelakaan.

Promosi Riwayat Banjir di Semarang Sejak Zaman Belanda

Terlebih lagi, belum lama ini terjadi laka bus di dekat Bukit Bego Bantul yang mengakibatkan 13 orang meninggal dunia. Terkini, satu orang korban kecelakaan bus di Bukit Bego, Fitri Fatmawati, 20, meninggal pada Senin (14/2/2022) pukul 09.00 WIB di RS Bethesda, Jogja.

Baca Juga : Perhatian! Ini Rekomendasi KNKT saat Melintas di Bukit Bego Bantul

Dia menjelaskan, ada sejumlah tanjakan rawan kecelakaan di Gunungkidul. Beberapa tanjakan yang dimaksud, Pok Cucak di Kalurahan Bedoyo Ponjong, tanjakan Clongop di Kalurahan Hargomulyo Gedangsari, tanjakan Bundelan di Kalurahan Jurangjero, dan tanjakan Sambeng di Kalurahan Sambirejo, Ngawen. “Lokasi tanjakan mayoritas berada di sisi utara Gunungkidul,” kata Rakhmadian kepada Harian Jogja, Rabu (16/2/2022).

Rakhmadian memaparkan sejumlah indikator saat pemetaan. Salah satunya, tingkat kecuraman jalan hingga kasus kecelakaan di wilayah tersebut. Mantan Panewu Tanjungsari ini mengungkapkan pemerintah akan mengambil tindakan untuk mengurangi risiko kecelakaan di sejumlah tanjakan tersebut.

Baca Juga : Cegah Korban, KNKT Usulkan Kolam Jebakan di Jalur Maut Bukit Bego

Contohnya, untuk tanjakan Pok Cucak beberapa tahun lalu sudah ada upaya normalisasi, tetapi jalur masih rawan karena sering terjadi kecelakaan. Hal yang sama dilakukan di Tanjakan Clongop dan Bundelan.

Tanjakan Clongop sudah dalam proses normalisasi dan tahun ini dilakukan pembebasan lahan. “Sudah kami koordinasikan dengan Pemerintah DIY agar ada langkah penanganan. Perencanaan [normalisasi tanjakan Clongop] sudah dimulai 2021 dan tahun ini akan dilakukan pembebasan lahan,” ungkapnya.

Baca Juga : Solusi Jangka Pendek dan Panjang di Lokasi Laka Bus Maut Bantul

Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Gunungkidul, Wadiyana, menuturkan upaya normalisasi tanjakan Bundelan sudah dilakukan tahun lalu. Tetapi, katanya, hasil normalisasi tanjakan Bundelan belum maksimal karena tingkat kemiringan masih belum memenuhi standar. Penyebabnya keterbatasan anggaran.

“Untuk Tanjakan Bundelan akan kami koordinasikan dengan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Permukiman selaku OPD teknis. Sudah diturunkan sekitar satu meter [tanjakan Bundelan]. Tapi, memang jalannya masih terlalu curam.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya