SOLOPOS.COM - JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto Suasana trotoar dan jalan Malioboro terlihat lengang di hari pertama memasuki bulan Ramadan 1437H, Senin (06/06/2016). Pemandangan ini saat deretan warung tenda yang menjadi sentra kuliner pada siang hari ini tutup sementara. Tutupnya warung tenda juga menjadi bagian dari rasa toleransi kepada umat muslim yang sedang menunaikan ibadah puasa ramadan.

Solopos.com, KOTA JOGJA — Terkait dengan durasi kunjungan wisatawan, khususnya di area Jalan Malioboro Kota Jogja, Pemkot setempat rupanya tidak hanya sekedar memberi wacana semata. Aturan durasi ini akan disimulasikan dengan harapan dapat berlaku optimal setelah PPKM Level 4 berakhir dan sebaran Covid-19 dapat dikendalikan.

Mengutip keterangan dalam unggahan di laman Instagram @kabarjogja, Rabu (18/8/2021), Wali Kota Jogja, Heroe Poerwadi, mengatakan bahwa pihaknya sedang fokus pada upaya penurunan kasus Covid-19 dan menerapkan segala kebijakan penanganannya. Hanya selain sektor kesehatan, pemerintah juga harus memperhatikan bidang ekonomi agar keduanya bisa berjalan beriringan.

Promosi Mabes Polri Mengusut Mafia Bola, Serius atau Obor Blarak

Heroe yang juga Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Jogja menyebutkan bahwa pihaknya juga telah menyiapkan sejumlah langkah dan persiapan agar rencana itu bisa dilakukan dan berjalan dengan baik di lapangan.

Baca Juga: Kesenian Jathilan Gambarkan Perjuangan Melawan Penjajah

Salah satunya dengan mengatur arus kendaraan yang melintas di kawasan Malioboro. Selain itu, nantinya Pemkot juga akan menerapkan sistem satu pintu atau One gate System bagi bus pariwisata luar daerah yang akan berlibur ke wilayah setempat.

Nantinya, semua bus pariwisata yang masuk harus melalui terminal Giwangan dengan harapan pemeriksaan dapat dilakukan terpusat. Dalam hal ini, petugas Dinas Perhubungan nantinya juga bakal memberi tanda bagi bus pariwisata yang telah memenuhi kelengkapan persyaratan pemeriksaan. Sedangkan bagi yang belum, tidak bakal diberikan akses untuk masuk dan parkir ke dalam kawasan Kota Jogja.

Heroe menekankan, dengan kebijakan one gate system ini diharapkan pengendalian wisatawan terutama di kawasan Malioboro dapat berjalan dengan optimal. Parkir kendaraan nantinya hanya berdurasi tiga jam saja dan pengunjung selama dua jam. Upaya ini demi menekan jumlah kerumunan dan mengurangi dampak penyebaran Covid-19.

Baca Juga : Mbah Slamet, Saksi Dahsyatnya Letusan Merapi di Tahun 1930-an

Seperti yang sudah diberitakan oleh Solopos.com bahwa Pemkot Jogja akan menerapkan durasi waktu kunjung di kawasan Jalan Malioboro. Dalam penerapannya, aplikasi pesan WhatsApp (WA) seluruh pengunjung akan terhubung dengan WA petugas melalui QR Code yang terpasang di gerbang Malioboro. Selama dua jam kunjungan tersebut, petugas akan memantau. Lima belas menit sebelum waktu kunjungan habis, petugas akan mengirimkan pesan kepada pengunjung.

Aturan ini memang masih dalam bentuk rencana Pemkot Jogja melalui Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya (UPT PKCB). Menurut Kepala UPT PKCB, Ekwanto, kebijakan ini masih dalam tahap perencanaan dan simulasi. Belum ada kepastian tanggal pemberlakuan, namun simulasi sudah dilakukan.

Selain menerapkan durasi waktu kunjung, Pemkot juga mewajibkan para wisatawan yang akan memasuki area Jalan Malioboro untuk menunjukan sertifikat vaksinasi dengan minimal  dosis pertama. Wisatawan yang belum tervaksin akan diminta untuk melakukan vaksinasi terlebih dahulu di layanan kesehatan yang membuka program vaksinasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya