SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Solopos.com, BOYOLALI–Penyerapan susu yang diproduksi kalangan petani di Kabupaten Boyolali selama libur Lebaran ini dijamin bakal tetap terserap. Petugas Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) Boyolali dan koperasi susu lainnya tetap disiagakan untuk menampung susu yang diproduksi selama masa Lebaran itu.

Demikian ditegaskan ketua GKSI Jateng-DIY, Sri Kuncoro, ketika dimintai informasi, Sabtu (6/7/2014).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Mekipun Lebaran libur, kami tetap menerima pasokan susu dari peternak. Petugas dari GKSI serta koperasi tetap stand by guna menampung susu yang masuk ke koperasi,” ungkap Kuncoro melalui sambungan telepon.

Pihaknya juga menjamin kegiatan di GKSI tidak libur. Petugas GKSI tetap masuk dengan cara digilir piket.

“Sudah ada pengaturan tersendiri. Yang jelas, produksi susu saat lebaran tetap dijamin terserap,” imbuhnya.

Dia menjelaskan susu yang diterima selanjutnya ditampung di ruang pendingin milik GKSI agar tidak rusak terkena bakteri. Proses penyimpanan di ruang pendingin dilakukan selama sehari. Selanjutnya pasokan itu akan dikirimkan ke sejumlah industri pengolahan susu (IPS) di beberapa kota.

“IPS hanya libur sehari saat Lebaran, setelah itu mereka beroperasi, sehingga pasokan susu tetap dapat dikirimkan,” terangnya.

Ditambahkannya, saat ini produksi susu di wilayah Jateng-DIY rata-rata mencapai 180 ton-190 ton setiap hari. Dari jumlah tersebut, lebih dari 50 persen dipasok dari para peternak di wilayah Boyolali dengan produksi susu yang rata-rata mencapai sekitar 90 ton-100 ton setiap hari.

“Produksi susu di Boyolali memang sangat besar.”

Potensi inilah yang tak boleh diabaikan. Apalagi, peternakan sapi perah menjadi tumpuan ribuan kepala keluarga. Untuk itu, pihaknya terus berupaya menjaga agar kegiatan peternakan sapi perah rakyat terus berkembang.

Upaya yang dilakukan antara lain, pemeriksaan kesehatan sapi secara rutin dan memperbanyak anakan sapi perah. Anakan tersebut dibesarkan sehingga nantinya menjadi induk dan mampu meningkatkan produksi susu.

Pihaknya juga menyambut positif upaya Pemkab Boyolali yang akan mendirikan pabik pakan ternak. Langkah itu nantinya bisa menjaga pasokan pakan berkualitas dengan harga terjangkau. Pemberian pakan berkualiatas dipastikan juga akan mendongkrak produksi dan kualitas susu.

“Saat ini, harga susu di tingkat peternak harganya bervariasi antara Rp3.600-Rp 4.500 per liter. Semakin baik kualitasnya, harganya semakin tinggi,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya