SOLOPOS.COM - Gibran Rakabuming Raka meninjau lokasi perusakan makam di kawasan Mojo, Pasar Kliwon, pada Senin (21/6/2021). (Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Anak-anak siswa sekolah informal diduga melakukan perusakan terhadap 12 makam di kompleks permakaman umum Cemoro Kembar, Mojo, Pasar Kliwon, Solo. Bangunan sekolah tempat anak-anak tersebut menimba ilmu ternyata masih ngontrak.

Seperti diketahui, sebanyak 12 makam di kompleks permakaman umum Cemoro Kembar rusak. Diduga makam itu dirusak oleh segerombolan anak-anak yang bermain di sekitar makam. Lurah Mojo, Margono, saat dijumpai wartawan, mengatakan salah seorang warga melihat anak-anak tengah merusak makam.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga: Kronologi Tabrakan Beruntun 3 Mobil & 1 Truk di Tol Boyolali

Menurutnya, anak-anak itu merupakan murid pendidikan informal di kawasan itu. Margono mengaku tidak mengetahui secara detail sekolah anak-anak pelaku perusakan itu. Namun, sekolah itu sekolah keagamaan dengan prediksi usia sekolah dasar.

Meragono belum mengetahui motif perusakan itu. Yang jelas mereka warga luar Mojo bahkan luar Kota Solo. Dia mengatakan sudah ada mediasi oleh seluruh pihak-pihak termasuk pihak sekolah. Ia memastikan bakal berkoordinasi dengan RT dan RW karena bangunan sekolah itu masih ngontrak.

"Kami dari RT dan RW prinsipnya, karena ini masih anak-anak kita usahakan kekeluargaan,” imbuh dia Senin (21/6/2021).

Menurutnya, dari pihak sekolah menyanggupi untuk melaksanakan perbaikan. “Tidak dilanjutkan ke proses atas [hukum], namun karena mengandung intoleran, perusakan 12 makam masuk ke ranah kepolisian,” papar dia.

Baca Juga: Mulai Besok, Seluruh Mal dan Pusat Perbelanjaan Buka Maksimal Jam 8 Malam!

Sementara itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, angkat bicara terkait adanya perusakan makam di kompleks permakaman umum Cemoro Kembar, Mojo, Pasar Kliwon, Solo. Gibran mengatakan setelah meninjau langsung lokasi itu bakal mengambil langkah tegas.

“Tidak bisa dibiarkan seperti itu. Mendirikan sekolah tanpa izin. Segera kami proses, pengasuh dan anak-anak juga perlu pembinaan. Ini sudah ngawur banget, melibatkan anak-anak,” papar dia, Senin (21/6/2021).

Gibran memastikan segera menutup sekolah itu. “Tutup saja, sudah enggak bener,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya