SOLOPOS.COM - Ilustrasi Sekaten Solo. (JIBI/Solopos/Dok)

Sekaten Solo 2015 digelar di Alu-alun Uarat Keraton Solo, Benteng Vastenbur dan Masjid Agung.

Solopos.com, SOLO — Sejumlah pedagang di pasar tradisional kegiatan Sekaten 2015 mengeluhkan lokasi berjualan yang berada di jalan seputar Alun-alun Utara Solo.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pedagang di pasar tradisional Sekaten, Aris, 31, mengatakan hanya bisa pasrah dengan kondisi kegiatan Sekaten tahun ini. Dia menilai lokasi yang disediakan panitia untuk pedagang tidak strategis dan tidak aman.

Dia mengatakan lokasi berjualan yang berada di badan jalan sangat berbahaya karena harus berhadapan dengan kendaraan yang melintasi di jalan itu. Selain itu, kondisi tersebut membuat pembeli tidak nyaman. Imbasnya, pendapatan pedagang semakin menurun.

“Ini kalau hujan biasanya banjir. Tentu kondisi ini akan memperparah keadaan pedagang. Ini saja selama berjam-jam buka belum ada barang yang laku,” kata pedagang gerabah yang mengaku sudah berjualan di kegiatan Sekaten selama enam kali ini, Minggu (13/12/2015).

Pedagang pasar tradisional Kegiatan Sekaten lain, Mulyo, 58, juga mengatakan hal yang sama. Dia menganggap kegiatan Sekaten tahun ini menjadi yang terburuk selama lebih dari 20 tahun dirinya mengikuti kegiatan itu.

Warga Jepara ini mengatakan dalam kegiatan Sekaten sebelumnya selalu berjualan di dalam kawasan alun-alun utara. Melihat kondisi tersebut, dia tidak berani mentargetkan pendapatan dengan jumlah tinggi seperti tahun sebelumnya.

Menurut dia, saat lokasi Sekaten terpusat di Alut akan mempermudah pedagang untuk berjualan. Namun, saat ini lokasi pasar tradisional terpisah di beberapa titik tentu akan memengaruhi jumlah pengunjung dan pendapatan pedagang.

“Ini pusat hiburan dan mainan anak-anak ada di Benteng Vastenburg, sedangkan pasar tradisionalnya ada di Alut. Jaraknya kan jauh, ini berbeda dengan Sekaten tahun sebelumnya yang terpusat di alun-alun. Jadi pengaruh pengunjung terhadap penjualan tinggi,” jelas dia.

Selain lokasi berjualan yang tidak mendukung, lanjut Mulyo, lama kegiatan Sekaten juga mempengaruhi. Dia mengatakan Sekaten tahun ini diselenggarakn lebih singkat dibandingkan kegiatan tahun sebelumnya.

Pengageng III Museum dan Pariwisata Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, K.R.M.H. Satryo Hadinagoro, mengatakan panitia menyiapkan tiga titik lokasi untuk kegiatan Sekaten tahun ini yang bisa dimanfaatkan untuk berjualan. Tiga titik tersebut antara lain depan Masjid Agung Solo, jalan seputar Alut, dan Benteng Vastenburg.

Dia mengatakan untuk di Masjid Agung dan jalan seputar Alut khusus untuk berjualan jajanan, oleh-oleh, gerabah, dan mainan anak-anak. Sedangkan di Benteng Vastenburg difungsikan untuk lokasi hiburan dan wahana permainan anak. Namun, di Benteng Vastenburg juga disediakan lokasi untuk berjualan.

“Ini kondisinya memang serba darurat. Kami berharap semua pihak bisa memahami dan memaklumi kondisi ini. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada pedagang yang tetap meramaikan kegiatan ini,” terang dia.

Untuk diketahui, Alun-alun Utara Solo saat ini masih menjadi lokasi pasar darurat pedagang Pasar Klewer. Pedagang menempati kios darurat yang ada di kawasan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya