Solopos.com,WONOGIRI -- Sejumlah pengemis, gelandangan dan orang telantar (PGOT) di wilayah perkotaan Wonogiri terjaring razia tim gabungan. Tidak semua PGOT yang terjaring adalah warga asli Wonogiri. Ada satu dari Tuban, Jawa Timur.
Kegiatan yang dilaksanakan Selasa (9/3/2021) itu dilakukan oleh tim gabungan dari Satpol PP, Dinas Sosial, Polres Wonogiri. Mereka menyisir wilayah di tiga kecamatan, yakni Wonogiri Kota, Selogiri, dan Ngadirojo.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Kepala Satpol PP Wonogiri, Waluyo, mengatakan razia ini dilakukan berkala dan sudah terjadwal. Pada Selasa, ada empat PGOT yang terjaring razia. Mereka ditemukan di kawasan keramaian seperti di dekat toserba dan sekitar jalan raya Wonogiri-Solo, tepatnya di Kecamatan Selogiri.
Baca juga: Keren! Desa Ronggojati Wonogiri Jual Air Minum dari Mata Air Sendiri
Ada salah satu PGOT yang sempat memberontak saat akan diangkut ke truk Satpol PP. "Memang biasanya ada yang susah saat diajak naik ke truk. Namun akhirnya bisa ditangani petugas," kata dia, Rabu (10/3/2021).
Waluyo mengatakan, PGOT yang terjaring penertiban rata-rata berasal dari luar daerah Wonogiri. Bahkan ada satu PGOT yang terjaring berasal dari Jawa Timur. "Berdasarkan laporan yang saya terima dari anggota yang turut menertibkan, ada yang berasal dari Tuban, Jawa Timur,"
Menurut Waluyo, sebagian orang yang dirazia dibawa ke rumah sakit dan rumah sakit jiwa. Karena ada yang masuk kategori orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Jika sudah sembuh, mereka akan dipulangkan ke daerah asal masing-masing.
Baca juga: Hajatan Dilarang, Pelaku Seni di Wonogiri Iri dengan Daerah Lain
"Para PGOT yang terjaring razia diberi pemahaman dan pembinaan persuasif. Dalam hal itu kami selalu berkoordinasi dengan Dinas Sosial. Hal itu untuk memudahkan penanganan," kata Waluyo.